Hai, masih ada yang melek?
Aku update tengah malem nih!! Mataku masih belum bisa diajak merem.Coba absen yang masih hidup sini.
______Sudah seminggu mereka menghabiskan waktu di villa tapi sama sekali belum berkeinginan untuk pulang. Disini terlalu nyaman untuk ditinggalkan, karena butuh tenaga yang ekstra untuk sekedar beranjak dari zona nyaman.
"Jadi, kita pulang kapan?"
"Kata Berlian, kalo bisa gak usah pulang."
"Lo semua bebas kok kalo mau kesini lagi, tanpa gue sekalipun. Nih, gue kasih kartu aksesnya kalian tinggal nunjukin kalo suatu hari nanti mau kesini bareng keluarga, temen atau siapapun. Gratis khusus buat kalian." Meda membagikan kartu aksesnya, dulu ketika mereka masuk memang tinggal masuk aja karena ada Meda, tapi kalau tidak ada Meda pengunjung perlu kartu akses bisa didapat dengan check in online, dan pindai kode QR di pos masuk lalu kartu akses pun didapatkan. Atau check in langsung dan mereka akan mendapatkan kartus aksesnya.
Tapi, kartu akses yang khusus Meda berikan pada teman-temannya ini tidak terbatas waktu. Jadi, mau check in berapa kalipun mereka tidak akan dipungut biaya, dan tidak akan kadaluarsa. Berbeda dengan kartu akses pengunjung biasa yang akan langsung diganti kode aksesnya, dan langsung diblokir setelahnya, agar pengunjung tidak mendapatkan kartu akses yang sama. Dalam artian satu pengunjung akan mendapat satu kartu akses yang baru.
"Ini beneran gratis?"
"Yakali boongan, ngeprank mah gak perlu ngeluarin duit banyak gue."
Meda bukan tipe orang yang suka perintah tanpa upah. Setiap kali meminta bantuan, dia sering memberi uang tips yang lumayan. Sesuailah dengan apa yang diminta, tergantu susah enggaknya.
_____
Malam senin sedikit menyenangkan, meskipun harus benar-benar keluar dari zona nyaman. Bayangkan, setelah dimanjakan selama seminggu kita akan kembali menjalani rutinitas dirumah yang membosankan. Mungkin Meda, Grace, Elletra, Andra, dan Kenzo tidak akan merasakan apa itu bosan. Yaiyalah, wong uang tinggal metik. Ting... Keluar.
"Berhenti dulu di rest area, Yuh. Gue mau pipis." Pinta Meda yang melihat gemerlap lampu rest area.
Gayuh memarkirkan mobilnya dan Meda pun segera berlari turun. Tentu saja hal itu membuat Diva menghela nafas sabar, Meda adalah manusia pelupa. Gimana kalo dia lupa gak bawa duit? Kan gak ada gratis zaman sekarang. Kalo kebetulan dapet yang gratis mah enak.
Diva menyusul Meda dan Gayuh turun dari mobil menunggu di kap depan dengan kedua tangan yang disedekapkan.
Didalam mobil masih ada Hardian dan Irgi. Jangan lupakan muka ekspresif Hardian saat tidur. Bahkan, ada beberapa bagian yang terdapat air liur yang berkerak dipipinya. Hmmm, lupakan Hardian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...