ANDROMEDA : Part 59

3.1K 421 29
                                    

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Irgi dimakamkan di pemakaman yang ada disekitar rumah itu. Tidak banyak yang datang, karena yang berkunjung dibatasi. Disamping makamnya, ada makam lain yang dibangun begitu megah.

Meda pagi tadi digiring untuk mengikuti proses pemakamannya.

Ia tidak tau apa saja yang mereka lakukan pada jasad Irgi, tapi yang ia tau jasad itu sudah rapih dengan kafan yang membungkusnya. Ia datang semua sudah siap.

Sebelum Irgi diturunkan ke liang, di ruang tunggu ia sempat bercengkrama dengan tubuh tak bernyawa dalam peti itu.

Dalam hening ia mengelus peti itu seperti ia sedang membelai Irgi sewaktu masih hidup, padahal ia belum pernah merasa sedekat itu dengan Irgi dulunya.

"Tam, gak papa kamu pergi duluan. Aku gak akan memberatkan lagi, lagipula dengan tidur seperti ini kamu udah gak sakit, kan? Maaf ya aku terlambat menyadari semuanya, aku sudah banyak nyakitin kamu karena menggantung kamu sampai akhirnya kamu menyerah. Tapi kamu berhasil Tam, kamu berhasil memiliki hatiku. Sayangnya setelah kamu mendapatkannya, kita udah gak bisa sama-sama lagi."

Meda tersenyum pedih.

"Asalkan kamu baik-baik aja, asalkan kamu bahagia, aku ikhlas melepas kamu pergi. Sekarang, aku cuma bisa nganterin kamu kerumah barumu. Nanti dilain kesempatan, kita bangun rumah kita yah, kita pasti akan dipertemukan direncana Tuhan selanjutnya."

Lagi-lagi air matanya berlomba-lomba untuk jatuh.

"Aku harap kamu seneng disana. Seneng karena udah dapetin yang kamu mau, sembuh dari sakitmu, dan bebas dari dunia yang kejam ini."

Seseorang mendekatinya dan mengatakan kalau sudah saatnya Irgi dikuburkan. Meda menoleh sekali lagi ke Irgi dan tersenyum.

"Sudah saatnya kamu pergi kerumah barumu, kita bertemu lagi nanti ya."

Gadis itu menjauh.

Beberapa orang akhirnya mengangkat peti itu dan membawanya ke halaman belakang rumah, tempat yang akan menjadi rumah terakhir Irgi.

Disini, Meda sendiri.

Tidak ada siapapun yang dikenalinya.

Karena mereka yang dikenalnya tidak diperkenankan masuk. Mereka diperbolehkan masuk jika prosesi pemakaman usai.

Ia juga satu-satunya perempuan ditempat itu. Karena semua yang ada berjenis kelamin laki-laki.

Seorang bodyguard tadi bilang padanya, kalau sosok berkacamata hitam bermasker itu ayah kandung Irgi. Beliau sudah mengupayakan segala hal demi keselamatan putranya, tapi pada akhirnya ia tetap kehilangan.

Irgi anak tunggal.

Lalu mereka yang Irgi bilang keluarga itu siapa?

Sudahlah, itu bisa ia selidiki nanti. Karena yang terpenting, ia bisa melihat secara langsung bagaimana Irgi dimakamkan.

ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang