______
Saat ini kelas mereka sibuk latihan untuk perlombaan kelas nanti. Bukan apa-apa, mereka juga tidak seambisius itu untuk memenangkan perlombaan. Mereka hanya ingin menghabiskan waktu bersama sebelum ujian dimulai dan mereka akan berpisah beberapa pekan untuk liburan.
"Andraaaa!!"
"Hm."
"Janji lo buat beliin gue mie ayam cak Bedeng mana?"
Andra yang ditagih pun meringis. Duh, gue lupa udah hampir 3 bulan padahal.
"Yaudah nanti, janji deh." Pasrahnya.
Ting..
Merasa ada pesan masuk, Meda segera melihat ponselnya.
"Siapa?"
"Bang Ares."
Mereka melanjutkan latihan mereka di lapangan indoor, Meda mengikuti 2 perlombaan. Lomba voli putri dan juga lomba menyanyi, tapi nanti dia akan memakai topeng kalau bisa masuk final, karena peserta yang bisa masuk final akan bernyanyi di puncak acara yang tentu saja disorot media.
"Nih, El."
"Thanks."
Meda membagikan air minum ke beberapa anak yang ada didekatnya.
"Udah sore nih, balik gih. Kita lanjut besok, see you guys." Suara ketua kelas menginterupsi. Akhirnya lapangan mulai sepi kehilangan satu persatu penghuninya.
"Yuk, Ndra."
Andra mengangguk.
Karena Grace sudah pulang duluan, Andra sendirian saat ini jadi Meda tidak akan takut Grace yang akan mengadukan ia yang jajan diluar.
"Cak Bedeng, i'm coming."
"Ckk, malu-maluin lo Da."
"Biarin, orang cantik mah bebas, wleekkk.."
Mereka sudah duduk dimeja yang sudah disediakan, menunggu pesanan mereka diantarkan.
"Abis ini langsung pulang oke, gue gak mau diinterogasi sama om Effendy, ciut nyali gue." Ucap Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...