_____
Bwahahahaha
Tawa ketiga gadis diruang tamu Meda itu memenuhi ruangan. Apalagi melihat wajah pias Grace yang sudah sangat pucat. Dia ditolak.
Tapi tenang saja, Arga akan bertanggung jawab. Katanya, dia tidak ingin ditembak cewek. Kabar baiknya nanti malam mereka akan ketemuan, dan Arga yang akan menembak gadis itu.
"Sumpah bengek gue. Ditolak dong, hahaha"
"Huh, huh, huh, tapi kak Arga gentle banget sih, dia mau tanggung jawab loh. Haha"
"Iya, iya, sumpah gue gak nyangka kak Arga bakalan balik nembak Grace kita. Gue kira, dia bakal ilfell sama lo, G."
Gadis yang ditertawakan hanya mendengus, hancur sudah reputasinya dimata cowok yang disukainya. Pasti kak Arga mikir gue cewek murahan, Meda anjing emang. Batinnya
"Udah, udah, lanjut. Gue gak terima kalo Meda belom dapet. Sialan lo." Sungutnya berapi-api.
Meda masih berusaha menghentikan tawanya yang tidak ingin berhenti. "Sumpah gue gak bisa berenti, hahahah. Wajah lo, G. Ngakak gue, dah kayak angry bird. Hahahah." Katanya sambil tetap tertawa dan disambut yang lain yang semakin terpingkal.
"Dan lo pada babinya." Sengit Grace.
Grace sudah tidak memperdulikan mereka dan memutar botolnya lagi. Kali ini kepala botol berhenti tepat didepan Berlian, sekarang wajah gadis itulah yang memucat.
"Truth or dare?" Tanya Jessica.
"T-truth." Pilihnya gugup. Sepertinya gadis itu trauma dengan dare dari Meda yang gak main-main.
"Oke, jujur kenapa lo suka sama kak Gayuh?" Todong Jessica tidak mau kalah memberikan pertanyaan yang menyeramkan.
Berlian kesulitan menelan ludahnya sendiri, "D-darimana lo tau kalo gue suka kak Gayuh?" Kenapa mereka manggil 'kak'? Karena memang Gayuh senior mereka sebenarnya. Tapi untuk Meda yang sudah berteman sekaligus bertetangga dengan cowok itu jadilah ia langsung memanggil nama tanpa embel-embel 'kak'.
"Serius lo suka, Gayuh?" Tanya Meda tak percaya.
Jessica melotot. "Kok lo manggilnya gak pake 'kak'?
Meda mendengus, "Gak penting, sekarang jawab dulu pertanyaan tadi. Kenapa lo suka Gayuh?" Tanya Meda yang menyeringai ke arah Berlian.
"Y-ya, gue suka aja. Kan kalian juga tau, suka itu kadang gak punya alasan. Gue suka aja liat dia pas lagi serius sama Osis, terus pas dia keringetan, uh, serasa pengen ngelapin deh. Oh ya, oh ya, gue paling suka kalo dia main basket bareng kak Galih, beuh damage-nya." Cerita Berlian yang awalnya gugup menjadi antusias.
Meda tersenyum geli, "Denger tu, Yuh. Ada fans berat lo nih."
Semua yang ada diruangan itu pun menegang, termasuk Berlian yang bibirnya memucat, tapi pipinya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...