Udah berapa lama nunggu? 😂
Puaskan hasrat baca kalian lagi yuk!!
_______Terlanjur malu, Meda berjalan menunduk sembari menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
Brukkk
"Aaakhhh.."
Ini dia nabrak dinding, atau manusia? Sakit sekali. Sumpah!!
Begitu ia mendongak, bukan tembok ataupun tiang yang ditabraknya. Tetapi, Irgi. Sumpah demi apapun dengan mata sembab dan hidung merah, Meda sama sekali tidak siap menemui siapapun karena wajahnya sedang jelek.
"Da, lo sakit?"
Deg
Ia nengembalikan kesadarannya dari rutukan bodoh itu.
Irgi memang tidak sempat menyentuhnya, karena ia sekarang sangat reflek untuk menghindari segala jenis sentuhan. Ia bisa bersentuhan, tapi tidak lebih dari 3 detik. Atau mungkin kurang?
"Ng-nggak. G-gue duluan."
Malu, sumpah malu.
Ingusnya tidak keluar, kan?
Mau ia letakkan dimana wajahnya setelah ini dihadapan Irgi?
_____Hari ketiga, Andra sekawan menyusul. Luka lebam dan tulang retaknya sudah mulai membaik, meskipun tangannya harus disangga arm sling dan perban masih banyak menempel dimana-mana.
Kenzo, Hardian, Galih, Gayuh, kecuali Arthan mereka sama-sama ikut. Sepertinya Arthan kena mental, atau mungkin sudah ditendang dari circle mereka? Who knows.
"Anjir, itu gede banget gilakk!!" Seperti biasa, Hardian yang paling heboh.
Plakk!!
"Bisa biasa? Kampungan banget jadi orang." Galih malu, sungguh malu. Bisa-bisanya ia mempunyai teman segila Hardian.
"Ckkk, kek lo pernah ketempat kek gini aja."
"Gue emang belum pernah, tapi gue gak kampungan kayak lo."
Gayuh mendengus, hidupnya terlalu kacau dengan kehadiran Hardian. Dia yang suka serius, tiba-tiba terkontaminasi virus kerandoman sahabatnya itu.
Begitupun Kenzo yang dingin hingga terlalu cuek dengan sekitar, kini menjadi Kenzo yang sedikit berekspresif.
Semuanya berubah karna Hardian.
Sosok Hardian memang dibutuhkan ditengah persahabatan mereka, karena tanpa Hardian kalian bisa bayangkan se-flat apa kisah persahabatan mereka.
"Lah, kalian mau kemana?" Tanya Galih melihat Meda dan teman-temannya sudah siap dengan pakaian tebal dan beberapa ransel, persiapan untung camping.
Berlian yang tadinya lesu karena tidak menyetujui ide camping kini bersemangat begitu melihat Gayuh disana. Ayolahh, kalian pasti akan merasakannya juga kalau mas crush ada di hadapan kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...