🐀 16. FASE BARU

2.6K 228 0
                                    

MOHON TEKAN BINTANG DIBAWAH
BERIKAN KOMENTAR TER -WARMU

MAAF JIKA BANYAK TYPO
Penulisnya ngantuk

MERVANOS GENERASI 14

🐀🐀🐀

Happy Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Membaca

"Sekarang gue paham maksud dari perkataan papah gue dulu." Ujar Fardan yang masih menatap lalu lalang.

"Perkataan?" beo Elga tak paham diikuti anggukan teman yang lain.

"Jadi dulu gue..." Fardan mulai menceritakan masa kecilnya.

Flashback 🎬
Selain pengusaha Ayahnya Fardan adalah seorang pelatih bela diri cabang taekwondo.

Kadang Fardan diajak oleh ayahnya untuk ikut ke pelatnas dan tempat latihan lainnya. Perlahan Fardan ingin masuk dunia taekwondo. Ayahnya tak yakin sebab kala itu usia Fardan baru enam tahun, namun bocah ini selalu memaksa akhirnya ayahnya pun mengijinkan.

Hingga suatu saat tibalah disebuah pertandingan taekwondo tingkat junior.

Fardan ikut dalam pertandingan tersebut, mungkin karena lawannya sudah lebih mahir dan lebih dewasa darinya sedang Fardan baru mengenal dunia tersebut. Diapun kalah, tak hanya itu Fardan sempat menjerit saat lawan memukulnya.

Tak tega melihat jagoan kecilnya menangis, ayahnya pun meminta wasit untuk menghentikan sejenak pertandingan tersebut.

Bocah itu berjalan sambil menangis menuju ke hadapan ayahnya.
"Pah sakit pah," ucap Fardan dalam isaknya."Fardan gak mau ikut taekwondo lagi."

"Udah gapapa oke? Gapapa sini peluk dulu." Tutur Dewa menekuk lututnya, hingga tinggi bocah itu sejajar dengannya.

"Katanya mau jagain mamah, katanya mau jagain adek Fardan nanti." Ucap Dewa mengusap punggung Fardan dalam pelukannya.

"Tapi ini sakit pah." Ucapnya dengan tersedu - sedu.

Perlahan Dewa melepaskan pelukannya, meletakan kedua telapak tangannya ke pipi Fardan.

"Sayang dengerin papah nak, kelak saat kamu besar ada banyak yang lebih sakit dari pada ini." Ucap Dewa tersenyum.

"Jadi harus dilatih dari sekarang yah, agar kamu kuat nantinya." Lanjutnya mengusap kepala Fardan.

FARDAN MARGANTARA | BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang