🐀65 JANGAN BANYAK TINGKAH

1.5K 102 0
                                    

Happy reading
Hati - hati ada typo
Btw aku nulisnya sambil dengerin musik 90an wkwk enak juga lagunya.

Happy readingHati - hati ada typoBtw aku nulisnya sambil dengerin musik 90an wkwk enak juga lagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

65. Jangan banyak tingkah

"Nara?" Satu kata yang dikeluarkan dari mulut cowok yang kini berdiri dihadapan Nara.

Terlihat jelas garis di dahi Nara. Cowok itu adalah Bara."K-kok lo bisa ada disini?" tanya Nara melangkah mundur untuk menjaga jarak. Sementara Bang Slamet sempat memperhatikan keduanya namun buru - buru ia kembali bekerja karena ada pembeli.

Setelah melihat bang Slamet disibukan oleh kegiatannya, kini pandangan Bara kembali kearah Nara." Gue lagi nginep di rumah saudara, kebetulan dia tinggal di daerah sini." Jawab Bara tersenyum,"Muka lo gak usah aneh gitu kali Na." Ucap Bara terkekeh.

Nara tersenyum singkat."Hmm iya aneh aja, tiba - tiba ketemu disini."

"Iya namanya takdir kan kita gak tau."

Nara mengangguk,

"Oh ya btw lo sekarang tinggal disini?" tanya Bara yang tidak bisa membiarakan suasana hening.

"Iya kebetulan Fardan beli rumahnya didaerah sini. Jadi iya gue ikut dia." Jawab Nara juga tak ketinggalan memberi senyuman.

"Hmm gitu? Gue baru ingat kan Fardan suami lo yah. Lo bener Na, setelah nikah emang bagusnya gitu suami kemana mau tinggal dimana namanya istri harus nurut." Ucap Bara lalu kembali duduk.

"Iya asalkan masih dalam lingkup yang positif seorang istri emang harus nurut suami." Ujar Nara juga memposisikan duduk.

"Mentang - mentang udah nikah pola pikir lo jadi dewasa yah." Ledek Bara.

"Itu kata mamah, gue mah cuma copast." Saut Nara.

"Walah. Gue kira tumbuh dari otak lo sendiri."

Nara kembali tersenyum, bingung bagaimana cara gadis ini memberi respon untuk Bara, tapi hati - hati seseorang kalau disenyumin terus takutnya jadi cinta.

"Terus gimana hubungan lo sama istri lo?" tanya Nara yang belum lama ini memang sempat mendengar kabar kalau Bara juga sudah menikah.

"Gue mau cerai Na."

"Hah! C-cerai?" ucap Nara kaget, heran, dan bingung semua bercampur jadi satu."T-tapi kenapa?" tanya Nara sedikit merasa iba. Apalagi sikap Bara sekarang agak sedikit berbeda alias ada lembut - lembutnya gitu.

Sebelum memberi penjelasan Bara menghela nafas panjang."Seperti yang tadi kita bahas."

Disini Nara kembali memasang wajah bingungnya."Yang mana?"

FARDAN MARGANTARA | BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang