Hati hati ada typo
Happy reading
Absen dulu sini
Kalian dari kota mana aja??
Kak Author pengin kenalan,69. Nasi goreng ala sultan.
Dalam sebuah pernikahan, dan bagi setiap pasangan pasti ingin memiliki keturunan. Termasuk juga Fardan dan Nara. Meski kandungan Nara masih terbilang sangat muda, pasangan atau ini sangat antusias menyambut kehadiran sang jagoan kecilnya.
Namun ada satu hal yang tidak dapat dipungkiri. Meski Nara sangat mengharapkan janinnya baik - baik saja. Dia masih suka pergi jalan - jalan, mamah Dinar maupun Dila sering menasehati Nara untuk lebih membatasi diri terutama mengurangi kegiatan main di luar rumah. Namun karena Nara masih bisa dibilang anak muda iya jadi seori itulah, belum lagi pengaruh dari teman kuliahnya.
Di sisi lain Fardan justru lebih giat dalam bekerja, mengurangi waktu main di luar bahkan cowok ini sudah beberapa hari memilih tidur lebih awal dari pada nongrong di luar.
Fardan menutup laptop yang ada dihadapannya. Pandangannya menoleh kearah jam dinding dimana waktu telah menunjukan pukul 22.00 WIB. Cowok itu merenggangkan otot - ototnya lalu bangkit dari tempat duduk. Saat hendak menuju kasur, ia menyadari kalau istrinya tidak ada disana.
"Dek..." Panggil Fardan lalu keluar kamar dan mulai mengelilingi setiap ruangan.
"Ni bocah kemana si?" Gumamnya lalu membuka pintu utama dan terlihat Nara sedang duduk di bangku namun kepalanya sudah tergeletak di meja.
Rupanya Nara tertidur, tanpa basa - nasi cowok itu langsung memindahkan Nara kekamar. Saat berjalan menuju kamar Nara membuka matanya. Mata terbuka, sebuah pemandangan indah yakni rahang suaminya sendiri. Tanpa disadari Nara tersenyum, seakan matanya enggan untuk terpejam tidak ingin melewatkan moment ini.
Senyuman itu surut saat Fardan sudah merebahkan tubuh Nara keatas kasur."Tidur." Ucapnya.
Cowok itu berjalan lalu menutup pintu, tidak ketinggalan dia juga mematikan lampu. Dari kecil Fardan memang sudah diajarkan oleh mamahnya jika tidur harus mematikan lampu. Supaya kita terjaga oleh malaikat malam.
Dan saat ini Fardan selalu melakukan tradisinya. Nara sempat protes dengan hal itu, meski sepele namun Fardan tetap menegaskan pada istrinya. Dan akhirnya Nara bisa apa? satu - satunya jalan dia harus menurut.
Semua sudah beres Fardan langsung merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya. Waktu terus berjalan hingga jam menunjukan pukul setengah satu.
"Mas, bangun." Panggil Nara menepuk pelan pipi suaminya.
"Mas, bangun cepet."
"Hmm.." saut Fardan males lalu memposisikan miring.
"Bangun cepet."
Sebenarnya Nara ini sangat mengganggu waktu istirahatnya tapi entah kenapa dia tidak bisa marah."Kenapa hmm?" tanya Fardan dengan suara parau.
"Duduk cepetan."
Dengan pergerakan lamban Fardan pun memposisikan duduk sesuai permintaan istrinya."Kenapa? perut kamu sakit lagi? Ya udah sini aku pijitin."
"Bukan itu." Sarkas Nara.
Terlihat jelas garis di dahi Fardan.
"Aku laper." Ucap Nara meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARDAN MARGANTARA | BADBOY
Teen Fiction* SEQUEL DEWANTARA Follow + vote + komen kalian = Penyemangatku. *Selow revisi. "Orang tua kita aja bisa damai ,masa kita nggak?" "Mimpi Lo ketinggian Far!" "Apa Gua harus nikahin Lo dulu baru mau damai?" #### "Nara, suatu saat gue pengin banget ng...