* SEQUEL DEWANTARA
Follow + vote + komen kalian =
Penyemangatku.
*Selow revisi.
"Orang tua kita aja bisa damai ,masa kita nggak?"
"Mimpi Lo ketinggian Far!"
"Apa Gua harus nikahin Lo dulu baru mau damai?"
####
"Nara, suatu saat gue pengin banget ng...
SELAMAT DATANG UNTUK PARA READERS YANG CANTIK DAN GANTENG PASTINYA.
SEMOGA CERITA INI DAPAT MENGHIBUR KALIAN, ATAU MUNGKIN MEMOTIVASI, KALAU MEREPOTKAN ITU PASTI.
PERMINTAAN SAYA TIDAK BANYAK CUKUP VOTE, KOMEN, & BANTU SHARE YAH :)
DAN MAAF KALAU ADA TYPO. 🐀🐀🐀
Happy reading
Play song sesukamu kawan
FARDAN MARGANTARA PASSWORDNYA:
"Biarlah itu jadi urusanku, tugasmu hanya nurut sama aku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
44.Passwordnya Fardan
Setelah berunding cukup lama akhirnya mereka mendapat kabar dimana letak pertemuan dan balapan akan diadakan. Sebenarnya ini hanya untuk melepas kerinduan dimasa SMA, bukan benar - benar bertanding seperti biasanya.
"Bentar lagi Dosen masuk yok ke kelas." Ajak Gavin.
"Oke."
Mereka bangkit menuju kelas, tidak salah fakultas memang. Walaupun otak dari teman Fardan ini pas - pasan tapi kalau soal gambar menggambar jangan salah mereka jago. Tingkat kesenian menggambar bangunan beh udah jangan ditanya. Tapi soal perasaannya ke kamu mon maap tidak bisa digambarkan karena terlalu indah.
🐀🐀🐀
Nara turun dari motor lalu melepaskan helm, seperti biasanya Fardan hanya mengantarnya pulang setelah itu dia langsung pergi ke kantor tempatnya bekerja.
Fardan hanya memegang cabang perusahaan papahnya saja, kalau kantor pusatnya si terletak di daerah rumah papahnya. Ditempat kerja, Fardan pun masih dibimbing oleh asisten pribadi papah. Sebenarnya Fardan sudah bisa jalanin sendiri tapi entahlah papahnya belum sepenuhnya percaya walaupun Fardan itu anaknya sendiri.
Fardan pergi berlalu sekarang Nara kembali sendirian di rumah. Yah kesepian deh, dulu waktu belum nikah walaupun orang tuanya sibuk kerja masih mending ada Nathan sekarang mau jailin siapa coba?
Kadang Nara merasa tidak enak ini rumah Fardan, dia yang beli beserta isinya. Masa iya Nara cuma diam tidak melakukan apapun iya walaupun ini sudah kewajiban Fardan sebagai seorang suami.
Tapi walaupun begitu tetap saja Nara harus bisa ngurus rumah, kalau kemarin keadaan rumah masih bersih. Karena sebelum di tempati Fardan sudah membayar asisten untuk bersihin rumah ini, waktu berjalan dan sekarang rumah pun kembali kotor. Iya Nara harus belajar bersih - bersih, sekarang dia mulai berganti baju kaos dan celana longgar selutut supaya biar gampang buat bersihin rumah ya kan.
