* SEQUEL DEWANTARA
Follow + vote + komen kalian =
Penyemangatku.
*Selow revisi.
"Orang tua kita aja bisa damai ,masa kita nggak?"
"Mimpi Lo ketinggian Far!"
"Apa Gua harus nikahin Lo dulu baru mau damai?"
####
"Nara, suatu saat gue pengin banget ng...
MOHON TEKAN BINTANG DIBAWAH BERIKAN KOMENTAR TER -WARMU Maaf jika banyak typo
MERVANOS GENERASI 14
Jangan lupa juga mampir ke akun saya. Ig @anisazul28 Tiktok @Anisazul28
Nemu Typo ? Benerin sendiri yak.
🐀🐀🐀
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Disela - sela jam istirahat Nara berjalan cepat menuju tempat Fardan dan kawanannya nongkrong, lebih tepatnya di belakang sekolah diujung sana terdapat warung sederhana yang juga dikelola oleh mba Mumut.
Nara berjalan seorang diri cewek ini sungguh berani padahal didaerah tersebut jarang siswa cewek yang melintas kesana.
Canda tawa pun berubah hening sadar kalau Nara sudah berdiri diambang pintu, Fardan langsung mematikan batang rokoknya. Tanpa basa - basi Nara langsung masuk lalu menarik pergelangan tangan Fardan dan membawanya keluar.
"Gue mau lo jelasin tentang video itu." Tukas Nara mendongak menatap cowok itu dengan tajam.
Fardan menghela nafas panjang lalu tersenyum. "Oke lo tau kan yang nyebarin itu Kafka?," Saut Fardan.
"Mau yang nyebarin itu Kafka atau siapapun yang gue minta sekarang lo kekelas jelasin ke temen - temen kalau kejadian itu gak sengaja." Pinta Nara kemudian hendak pergi namun Fardan menghalangi langkahnya.
"Kalau gue gak mau?" Ucap Fardan menaikan satu alisnya.
"Far please kali ini gue minta tolong sama lo oke? Gue gak mau Bara salah faham." Jawab Nara lalu mendorong tubuh cowok itu dari hadapannya dan pergi.
"Tunggu." Fardan mencekal pergelangan Nara,"Bara itu brengsek Na, ngapain lo jaga perasaan buat dia?" lanjutnya.
Nara tersenyum singkat,"Lo tau dari mana kalau Bara brengsek?"
"Dari Feeling." Saut Fardan dengan polosnya.
Nara menggeleng pelan kepalanya, "Dari lahir emang Feeling lo udah selalu buruk sama orang lain, satu lagi bukannya elo yang brengsek yak?." Tukas Nara lalu pergi.