🐀 45 PERKUMPULAN

2K 117 0
                                    

SELAMAT DATANG
UNTUK PARA READERS
YANG CANTIK DAN GANTENG PASTINYA.

SEMOGA CERITA INI DAPAT
MENGHIBUR KALIAN, ATAU MUNGKIN MEMOTIVASI, KALAU MEREPOTKAN ITU PASTI.

PERMINTAAN SAYA TIDAK BANYAK
CUKUP VOTE, KOMEN, & BANTU SHARE YAH :)

DAN MAAF KALAU ADA TYPO.
🐀🐀🐀

Happy reading

"Kadang siapa yang kita sukai dia bakal menjadi pemicu buat perkembangan diri kita."

*KAFKA AZELIO YUDHISTIRA*

*KAFKA AZELIO YUDHISTIRA*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45.Perkumpulan

Suara dentingan sendok terdengar keras dikediaman rumah Fardan, teman - temannya sedang makan malam dirumahnya. Sebelumnya mereka mengadu pada Nara kalau merasa lapar berhubung masakan Nara sudah habis jadi dia memasak mie dan telur untuk teman Fardan.

Fardan melirik ke arah Nara begitu juga sebaliknya lalu keduanya mengamati anak MERVANOS yang masih sibuk makan. Dan dari beberapa mereka mulai menyantap suapan terakhir lalu minum.

"Gila kenyang banget!" Pekik Rico sambil meletakkan gelas.

"Alhamdullilah Rico," koreksi Fardan.

Rico menoleh lalu mengangguk.
"Alhamdullilah." Ucapnya.

Fardan menghela nafas keras."Udah pada selesaikan?" tanya Fardan memberi kode supaya temannya segera pulang.

"Btw ni makanannya belum turun." Saut Elga mengelus perutnya.

"Iya udah kalau udah turun buru - buru kalian pulang." Ucap Fardan.

"Kok pulang?" gumam Rico. Sadar tidak bocah ini dari kemarin bicaranya lumayan lah, tidak ngegas seperti waktu SMA. Tapi tetap saja kadang nandes iya begitulah anaknya.

"Iya memangnya kalau kita pulang kalian mau ngapain?" tanya Gavin menatap Fardan lalu beralih menatap Nara. Lalu gadis itu hanya mengangkat kedua bahunya.

"Em kalian pasti mau itu yaaaa makanya buru-buru ngusir kita." Ucap Rangga menaikturunkan alisnya.

Fardan menoleh kearah Nara dengan tatapan supaya gadis itu juga membantu mengusir temannya.

"Kalian mau nginep?" tanya Nara yang membuat Fardan langsung duduk tegap dan menatap Nara penuh heran.

"Emangnya boleh?" Gavin memastikan.

FARDAN MARGANTARA | BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang