🐀 17.HALTE

2.5K 219 3
                                    

MOHON TEKAN BINTANG DIBAWAH
BERIKAN KOMENTAR TER -WARMU

MAAF JIKA BANYAK TYPO

MERVANOS GENERASI 14

🐀🐀🐀

Happy membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy membaca

"DUDI DUDI DAM DAM DUDI DUDI DAM DUDI DUDI DAM DAM." Fardan bersenandung kala dia berjalan sambil menggandeng Fero yang hendak memasuki sebuah mini market.

Selain dijadikan babu kadang Fardan merasa dirinya juga seperti baby sister. Cowok ini emang care banget sama mamahnya walaupun kadang kelakuannya blangsak.

Mereka menuju ketempat es krim.
"Mau yang mana?" tanya Fardan sambil mengangkat tubuh Fero supaya bisa memilih es yang dia suka.

"Yang coklat apa vanila?" tawar Fardan.

"Yang Vanila."

"Yang Vanila apa yang strawbery"

"Yang strawbery."

"Yang Strawbery atau kacang?"

"Kacang."

"Ah bocah mah kalau dikasih pilihan malah bikin pusing." Gerutu Fardan menurunkan Fero lalu mengambil semua rasa dan memasukannya kedalam keranjang belanja.

Tiba - tiba ponselnya berbunyi terdapat pesan dari mamahnya untuk segera pulang. Wanita ini sangat khawatir kalau Fardan terlalu lama membawa Fero naik motor takut masuk angin dan lain - lain. Cara Fardan menjaga Fero ya gitu diajak motoran terus keliling entah kemana.

Sebelum menuju kasir Fardan berjalan kearah rak susu, dengan cepat mengambil satu diantaranya.

"Kak mau es klimnya."Pinta Fero.

"Iya dek bentar di bayar dulu ya." Saut Fardan lalu menyerahkan uang sesuai nominal yang diminta kasir.

"Ganteng banget." Ucap kasir lalu menyerahkan kembalian.

"Mba orang kesekian yang bilang saya ganteng."

"Maksud saya adeknya mas." Jawab kasir membuat senyum Fardan berubah datar lalu menoleh ke bocah yang sedang asik menjilati es krim.

Diapun berlalu dan pergi, cowok itu meraih helmnya lalu mengangkat Fero untuk duduk didepannya.

Wusss.

. . .

Setelah membuka kado dari sahabatnya Gavin selalu menutupnya dengan kata "Astagfirullah." Pasalnya kado yang diberikan oleh temannya benar - benar di luar dugaan.

"Changeil chuka hamnida Gavin." Ucap Kafka lalu menyerahkan sebuah kotak besar, dengan semangat Gavin menerimanya dan mulai membukanya.

Kotak tersebut selalu berisi kotak selanjutnya dan selanjutnya,Sampai membuat Gavin tak sabar.

FARDAN MARGANTARA | BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang