🐀 .30 BELAJAR KELOMPOK

2.9K 195 0
                                    

MOHON TEKAN BINTANG DIBAWAH
BERIKAN KOMENTAR TER -WARMU
Maaf jika banyak typo

MERVANOS GENERASI 14

Jangan lupa juga mampir ke akun saya.
Ig @anisazul28
Tiktok @Anisazul28

🐀🐀🐀

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

"Dunia itu isinya cobaan,
Kalau isinya pisang coklat berarti piscok."

*KAFKA AZELIO*

Selain menyukai dunia kpop, Kafka juga suka sangat menyukai semua mata pelajaran apalagi bahasa Inggris iya maksudnya kalau gurunya tidak masuk.

Jadi sebenarnya pelajaran sedang berlangsung hanya saja hari ini gurunya tidak masuk, Kafka cowok ini sedang tidak berada dikelasnya sekarang dirinya sedang sibuk melihat cermin di kamar mandi sambil membenarkan pakaiannya.

Walaupun kelakuannya sama - sama  gila seperti yang lain tapi jangan salah Kafka paling rapi diantara mereka bahkan mengalahkan Gavin sang aktifis sekolah.

"Buset gue kalau diliat - liat ganteng juga." Gumamnya menatap cermin cowok ini pun berbalik badan.

Settt brakk!!!

"AIISSHH YA! Kalau jalan yang bener berantakan nih baju gue!" sentak Kafka membenarkan bajunya kala baru ditabrak oleh seorang cowok yang berstatus adik kelasnya.

"Ya ellah bang, kesenggol dikit doang lagian masih dalam kondisi dimasukan." Saut bocah itu lalu beranjak pergi.

"Sialan lo." Beo Kafka kembali menatap cermin dirinya sangat risih jika terjadi perubahan pada seragamnya pokoknya harus perfect lah. Jangankan baju dasi geser dikit langsung diulang cara pemakaiannya.

Cowok itu kemudian keluar hendak menuju ke kelasnya, dari kejauhan terlihat seorang gadis dibawah pohon mengangkat tangannya tinggi - tinggi sampai menjinjit.

Kafka menyipitkan matanya dia pun  dibuat penasaran cowok itu langsung mendekat, berdiri dibelakang gadis yang masih menjinjit dalam usahanya, lalu mendongak keatas rupanya ada buku disalah satu batang pohon dan gadis itu tidak bisa mengambilnya, tanpa diminta Kafka maju beberapa langkah lalu tangannya meraih buku tersebut.

"Nih." Ucap Kafka.

Perlahan gadis itu menoleh kebelakang dimana terlihat Kafka menyerahkan buku sambil tersenyum.

FARDAN MARGANTARA | BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang