Hati - hati ada typo
Mataku blereng."Sebanyak apapun masalahmu,
Itu adalah cara Tuhan agar kau selalu mengingat-NYA."KAFKA AZELIO YUDHISTIRA
48. Malam mingguan
Benar, bocah berusia empat tahun itu sedang asik bermain robot di ruang tengah. Nara langsung sigap duduk di hadapannya. Menyadari kehadiran bidadari cantik segera Fero bangkit lalu memeluk Nara.
Fardan tersenyum tipis melihat kedekatan istri dan adiknya, dia masih berdiri melipat kedua tangannya didepan dada.
"Kangen banget sama anak ganteng satu ini." Ucap Nara lalu menciumi pipi Fero secara berulang.
"Enak bener nih bocah, nah gue kudu ngode dulu." Batin Fardan lalu duduk bersilah.
"Abang." Ucap Fero lalu melepaskan pelukan Nara dan langsung memeluk abangnya.
"Abang." Ucap Fero lagi yang kini dalam pelukan Fardan.
"Iya ini abangmu." Saut Fardan menepuk punggung Fero.
"Abang."
"Iya sayang ini abangmu."
"Minta duit."
"Eh."
Segera Fardan melepaskan pelukan bocah itu lalu mengamati wajahnya, kemudian beralih menatap Nara.
"Abang minta duit." Ucap Fero lagi.
"Wah! ini pasti anak pungut nih yang ngajarin." Gerutu Fardan.
Nara tertawa kecil."Fero, emangnya Fero mau beli apa kok minta duit?" tanya Nara pelan.
"Beli eung beli segalanya."
Seketika Nara dan Fardan kembali saling pandang."Makin ngaco aja nih bocah." Gumam Fardan heran.
"Fero sayang abang gak punya duit."
"Jangan bilang gak punya mas, nanti gak punya beneran panik." Koreksi Nara. Iya misal kita tidak mau ngasih ya pakai cara lain jangan berbohong. Atau kalau mau bohong ya jangan berlebihan contoh punya duit tapi buat ini, buat itu huehehe.
"Eung iya juga si, eh tapi kalau dijawab ada duit nanti dia minta." Saut Fardan.
"Bilang aja ngepas, kalau mau kasih apa kek gitu." Saran Nara.
Fardan mengangguk lalu kembali menatap Fero."Jangan minta duit yah, gimana kalau nanti abang kasih permen, mau?"
"Mau."
"Nah anak pintar."
Biasanya di rumah keluarga Fardan ada stok permen, iya dulu waktu Fardan sibuk belajar dia menangkal rasa ngantuknya dengan memakan permen. Jadi mungkin sekarang Fardan pikir mamahnya masih suka menyetok permen. Cowok itu bangkit hendak menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARDAN MARGANTARA | BADBOY
Teen Fiction* SEQUEL DEWANTARA Follow + vote + komen kalian = Penyemangatku. *Selow revisi. "Orang tua kita aja bisa damai ,masa kita nggak?" "Mimpi Lo ketinggian Far!" "Apa Gua harus nikahin Lo dulu baru mau damai?" #### "Nara, suatu saat gue pengin banget ng...