* SEQUEL DEWANTARA
Follow + vote + komen kalian =
Penyemangatku.
*Selow revisi.
"Orang tua kita aja bisa damai ,masa kita nggak?"
"Mimpi Lo ketinggian Far!"
"Apa Gua harus nikahin Lo dulu baru mau damai?"
####
"Nara, suatu saat gue pengin banget ng...
Niatnya gak up tapi saya paksain. Hati - hati ada typo Revisi setelah END Happy reading
55.Putus berjama'ah.
Nara berlari kecil dengan senyum semringah yang terukir di bibirnya. Gadis itu mendekat kearah Fardan, dengan membawa kotak pizza.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pizza dari siapa?" tanya Fardan dengan raut wajah malas.
"Bapak dosen." Jawab Nara mengamati pizza tersebut.
"Masih muda?"
"Eung, bisa dibilang begitu."
Mendengar itu Fardan langsung merebut pizza dari tangan Nara. "Kamu gak boleh makan ini."
"Apasih mas! rejeki gak boleh ditolak." Saut Nara kembali merebut pizza kesayangannya.
"Gitu yah sekarang."
"Aku kan cuma pengin makan pizza, apa salahnya sih!" kesal Nara.
"Kan aku bisa beliin, ngapain kamu minta sama dosen?"
"Aku gak pernah minta, ini karena aku dapet nilai bagus." Jelas Nara.
Terlihat dua mahasiswi melintas didepan mereka, Fardan kembali merebut pizza dari tangan Nara,"mbak, ada pizza nih buat mbak." Ucap Fardan sambil menyerahkan pizza tersebut ke mahasiswi yang tepat dihadapannya, kemudian mahasiswa itu mengangguk lalu pergi.
Nara berusaha menahan agar pizza-nya tidak diberikan pada gadis itu namun nihil,"MAS! itu kan..."
"Nanti aku beliin yang banyak."
"Gak gitu!"
"Apa?"
"Terserah lah!"
Kemudian Fardan menyerahkan helm ke hadapan Nara, raut wajah gadis itu masih suram. Jelas dia marah, Fardan seolah tidak menghargai hasil usaha Nara. Nilainya bagus di kasih hadiah kan dia senang. Baru mau menikmati hadiahnya, eh dengan seenak pantat monyet di kasih ke 2 orang lain. Nara menerima helm dari tangan Fardan dengan kasar. Lalu memakainya.
"Untung aja tadi Cika gak langsung anterin kamu pulang. Jadi dia bisa bantu jelasin semuanya." Ucap Fardan sambil memakai helmnya sendiri.
"Kamu juga aneh." Ucap Fardan lagi. Kali ini pandangannya mengarah ke Nara yang baru saja selesai memakai helmnya.
