Assalamu'alaikum
Hayo jangan sampai lupa vote sebelum baca .
Ajak teman Wattpad mu buat berkunjung ke cerita ini.Sebelumnya maaf kemarin banyak Typo.
Nanti maaf lagi kalau ada Typo haha
Selamat membaca.MERVANOS GENERASI 14.
"Ucapan itu seperti belati Dan pedang yang tajam bahkan berpengaruh pada mental seseorang. "# Zia Alnara.
" Dan tanpa disadari, kadang orang tua sendiri lah yang mengucapkannya Hingga Membuat anaknya down "
#Fardan Margantara
🐀🐀🐀
Mendengar nama Nara, Fardan langsung menghampiri Rico tak peduli dengan rasa sakit yang dia rasakan, cowok itu langsung merampas buku dari tangan Rico.
"Biar Fardan aja Bu." Jawab Fardan menyakinkan. Rico mengerutkan kedua alisnya.
"Serius lo mau balikin tuh buku?" tanya Elga tak yakin.
"Udah lah Far gak usah aneh - aneh lagi lo, biar Bu Ron aja yang balikin. " Sambung Rangga.
"Kalian tenang aja, gue gak bakal aneh - aneh kok."
"Biar Fardan aja ya Bu." Ucap Fardan, Ibu Rona pun mengangguk.
Brugh!!
Pak Pardi baru saja meletakan berapa buku, lalu matanya mengarah ke semua siswa secara bergilir mengamati apakah lengkap atau kurang. Berapa kemudian anggukan dan senyuman pun terukir di wajah Pak guru galak itu."Silakan keluarkan hasil sketsa Kalian." Ucap Pak Pardi kepada muridnya.
Satu persatu siswa langsung mengeluarkan hasil karyanya dan meletakan diatas mejanya masing - masing.
Pak Pardi berjalan mendekati setiap siswanya sambil mengamati gambar yang terpampang di meja anak didiknya, Guru satu ini hobby sekali memberi tugas namun hanya diliat saja, tidak meminta untuk dikumpulkan apalagi dinilai.
Padahal kan sudah cape - cape ngerjain, eh cuma diliat doang. Ada yang menggambar Mall, ada yang menggambar Sekolah,.
Rico menggambar sebuah warung kopi. Elga, cowok miliarder hutang itu menggambar sebuah kantor simpan pinjam. Sedang Kafka bocah ini menggambar Rumah, katanya sih buat dia sama Lisa Blackpink kelak.
Gavin dia menggambar gedung pemerintahan. Rangga dia menggambar sebuah hotel buat menampung ratu -ratunya kelak.edan!Pak Pardi menghentikan langkahnya di samping meja Fardan yang masih kosong disana.
"Punya kamu mana? Kamu gak mengerjakan tugas lagi?" tanya Pak Pardi selidik. Memang setiap ulangan ,tes, Fardan selalu mendapat nilai sempurna tapi kalau tugas dari Pak Pardi dia selalu absen karena seperti yang di ketahui Pak Pardi hanya melirik tidak memberikan nilai. Kecuali kalau tes akhir semester.
"Tenang Pak, jangan marah ke murid nanti gak punya keturunan loh."
"Saya sudah beranak 3 mau apa kamu!" timpal Pak Pardi, rupanya ucapan Fardan salah.
"Mana hasil karyamu!" Lanjutnya.
"Oke saya pastikan, Bapak akan terkesan setelah melihat hasil karya saya. "masjid andalan gue. Batin Fardan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARDAN MARGANTARA | BADBOY
Teen Fiction* SEQUEL DEWANTARA Follow + vote + komen kalian = Penyemangatku. *Selow revisi. "Orang tua kita aja bisa damai ,masa kita nggak?" "Mimpi Lo ketinggian Far!" "Apa Gua harus nikahin Lo dulu baru mau damai?" #### "Nara, suatu saat gue pengin banget ng...