Welcome di cerita ketiga<3
Kesamaan judul, tokoh, dan latar itu ketidaksengajaan dan diluar pengetahuan aku ya, ini cerita murni ide aku sendiri.
Dimohon untuk tidak copypaste cerita milik orang lain🙏🏻
Jangan lupa vote dan komennya.
Kalo ada typo, remember me ya!
Hope u like it, Happy Reading.* * *
"Hai, Dra!"
"Eh hai," sapanya pada orang yang lewat memanggilnya.
"Gaby nya mana, Dra? Nggak bareng?" Kedua gadis itu menyapanya tadi mendadak bertanya keberadaan sang pacar.
"Ohh nggak." Andra menggeleng. "Dia ada urusan di kafe," jawabnya. Hari ini Andra dan pacarnya memang sedang tidak bersama terlebih dahulu karena mereka sedang fokus dengan kegiatannya masing-masing.
"O-oke deh, duluan, ya!" pamit mereka pergi yang dihadiahkan Andra senyuman tipis.
Andra sendiri baru saja selesai keluar dari ruang dosen setelah mengumpulkan tugas gambar sebagai tugas ujian salah satu mata kuliah akhirnya, namun tadi sudah ada beberapa orang yang menyapanya.
Ponsel Andra yang ada di saku celana mendadak bergetar. Sengaja ia tidak menyalakan nada dering pada pesannya itu selama di ruang dosen. Ia yang penasaran segera mengulurkan tangan mengeluarkan ponselnya sambil berjalan pulang. Ada pesan dari sang ayah, Diaz Marcello.
Ayah
Final exams kamu udh selesai, Dra?
Udh Yah
Bisa pulang ke rmh sore ini nggak?
Emang kenapa, Yah?
Ada tamu sama anaknya, Ayah nggak bisa sambut karena bakal pulang malem.
Tumben
Udh jangan banyak tanya
Ayah masih ada urusan, kamu cepet pulang
Iya Ayahanda:))
Andra bertanya-tanya di dalam benaknya, wajahnya sedikit terheran tapi setelah itu kembali seperti biasa. Ada urusan apa teman ayahnya datang kali ini? Tumben-tumbenan sekali, bersama anaknya.
Mungkin pemikiran kalian sebagai pembaca akan mengira Andra akan dijodohkan, bukan?
Bagi Andra sendiri jelas bukan, lihat saja tingginya sekarang melebihi ayahnya sendiri. Tentu Andra sudah dewasa, pemikirannya sudah matang dan ayahnya itu bahkan tahu jika Andra sudah memiliki pacar yang belum sempat dikenalkan.
Soal tamu yang dikatakan di pesan tersebut ... bisa saja tamunya itu hanya membahas bisnis dan sengaja membawa anaknya main.
Pikiran positif yang di otak laki-laki itu, ia saja mengira bahwa anak teman ayahnya masih pelajar dan butuh waktunya liburan. Bagaimana pun juga ini hanya kebetulan. Tidak perlu dipikiran terlalu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Novela JuvenilMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...