BAB 34 - Adik CEO?

1.5K 283 30
                                    

Hai readers
Welcome di part 34 ✨

Gimana hatinya?
Udah siap baca part ini?

Jangan lupa vote dulu ya
Terima kasih atas votenya ❤️

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Waktu berlalu dengan cepat, hari ini tepat satu minggu Maura menjadi CEO Wijaya Groups dan hari ini juga tepat dua minggu genap Alka terbaring dalam komanya. Maura masih terdiam menatap dokumen yang tertata rapi di depannya. Tak terasa, usia pernikahan Maura dan Alka sudah berjalan dua bulan lebih.

"Gue capek, Bang" lirih Maura.

TOK...TOK...TOK

Maura langsung memegang kepalanya dengan kedua tangannya, jemari Maura bergerak memijat keningnya saat mendengar suara ketukan pintu yang terus menerus.

"Sialan!" lirih Maura lalu mulai mengatur napasnya dan merapikan posisi rambutnya.

"Masuk!" titah Maura dan pintu langsung terbuka.

Sosok Erlan dan Bella masuk perlahan dengan membawa dokumen di tangan masing-masing, Maura langsung mengalihkan tatapannya karena sampai sekarang Maura masih belum menjelaskan apapun pada keduanya.

"Ada apa?" tanya Maura pelan

"Ra eh maksudnya Bu" ucap Bella gugup hampir membuat Maura tertawa.

"Bu kami butuh tanda tangan Ibu untuk bukti di dokumen kami yang telah menyelesaikan kegiatan magang" jelas Erlan dan mata Maura langsung menatap keduanya.

"Lah magang udah selesai?" tanya Maura

"Udah Ra" jawab Bella

"Maksudnya Bu!" ucap Bella dengan cepat.

"Dari Bu Tessa sudah memberikan nilai?" tanya Maura

"Sudah, tinggal Ibu yang belum memberikan nilai. Kami berharap Bu Maura memberikan kami berdua nilai sesuai dengan kemampuan kami selama magang di Wijaya Groups" ucap Erlan

"Silahkan duduk dulu, saya butuh waktu sebentar!" titah Maura lalu keduanya duduk di sofa yang tersedia.

"Maura" panggil Erlan tiba-tiba dan Maura hanya diam enggan melakukan kontak mata dengannya.

"Maura" panggil Erlan lagi

"LANCANG!" bentak Maura tiba-tiba membuat Bella tersentak.

"Tolong saya butuh waktu sebentar! Kalian tunggu!" ucap Maura lalu mengusap wajahnya kasar. Maura menarik napasnya dalam lalu mengembuskan perlahan.

"Gue gak bisa jelasin semuanya ke kalian berdua, gue minta maaf udah bikin kalian berdua kaget" ucap Maura akhirnya

"Ra lo gapapa?" tanya Erlan seolah mengerti apa yang Maura rasakan.

"Gue udah mulai terbiasa kok, Ra" ucap Bella

"Lo berdua udah tau kan kenapa gue duduk disini ya karena saham gue" ucap Maura

"Gue yakin ada alasan lain" lirih Erlan dan Maura terdiam.

"Gue harap lo berdua bisa maafin gue, dan sorry banget udah ngrepotin kalian" ucap Maura tulus

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang