BAB 54 - Menarik Langkah

1.8K 347 161
                                    

Hai readers
Welcome to part 54✨
Yeayyy!!!

Jadi, gimana?
Hatinya maksudnya wkwk
Selalu SIAPKAN HATI!

Don't forget to vote, please!
Vote and comment 🤍

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

"Bang..." panggil Maura

"Iya?" sahut Alka sambil melingkarkan tangannya di pinggang Maura.

"Bang..." panggil Maura lagi tepat di telinga Alka.

"Iya ada apa, Ra?" sahut Alka tetap lembut

"Peluk gue yang erat, Bang" ucap Maura terdengar memohon lalu Alka menarik pinggang Maura agar semakin dekat dengannya.

Mata Alka terpejam perlahan lalu meletakkan dagunya di bahu Maura. Alka mengatur napasnya agar ia tak merasa sesak lagi hanya karena hal ini.

"Udah?" tanya Alka berbisik

"Wait" jawab Maura lalu menurunkan tangannya dari leher Alka dan kembali memeluk tubuh Alka.

Tangan Alka terasa kaku sesaat dan ia kembali menatap semua orang yang memperhatikan keduanya. Alka hanya bisa membalas pelukan Maura dengan lembut meskipun sebenarnya ia takut akan tatapn Bunda padanya.

"Udah belum?" tanya Alka pelan

"Belum! Tolong sebentar lagi" ucap Maura semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Alka.

Alka menunggu Maura puas dengan pelukannya, dan tangan Alka kini bergerak lembut membelai rambut Maura.

"Bang..." panggil Maura pelan

"Hmm?"

"Hati lo sakit banget ya?" tanya Maura begitu pelan

"Biar jadi urusan gue" jawab Alka

"Jantung lo kenceng banget bunyinya, Bang" ucap Maura membuat Alka gugup

"Bang lo yakin gapapa?" tanya Maura

"Gue udah ikhlas dan gue gapapa. Gue akan pastiin setelah gue keluar dari pintu rumah lo, gue akan hapus semua perasaan gue buat lo!" jawab Alka lembut

"Bang..." panggil Maura lagi

"Bisa gak jangan manggil gue terus?" tanya Alka

"Bang..." panggil Maura membuat Alka menghela napasnya

"Gue..."

"Apa?" tanya Alka sambil menunduk menatap wajah Maura yang nyaman dalam pelukannya.

"Lo ngantuk?" tanya Alka spontan dan Maura membuka matanya.

"Bukan itu!" jawab Maura menatap mata Alka.

"Terus?"

"Lo marahin gue gak?" tanya Maura tiba-tiba dan Alka tersenyum lalu membelai lembut pipi Maura.

"Gue gak bisa marah sama lo, Ra" jawab Alka sambil tersenyum.

"Gue..." lirih Maura

"Iya apa ngomong aja gue gak akan marahin" ucap Alka

"Gue..." lirih Maura lagi

"Cepetan, Ra! Jadwal gue padat!" ucap Alka

"Lo lebih mikirin jadwal di bandingkan gue?" tanya Maura spontan dan Alka memilih diam.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang