BAB 38 - Pasangan Wijaya?

1.7K 305 41
                                        

Hollaaaa
Welcome di part 38 ✨

Salam sayang ❤️
Seperti biasa vote dulu yap!
Jangan lupa comment.

Jangan lupa bahagia
Semangat selalu, readers ❤️

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Maura, sosok itu masih duduk terdiam di sofa walk in closet selama lebih dari 30 menit. Meski, waktu sudah hampir menunjukkan pukul setengah 8 namun Maura masih duduk melamun. Pikirannya di penuhi rasa malunya untuk bertemu dengan Alka.

"Lo lama banget, Ra!"

Suara Alka membuat Maura tersentak dan tersadar. Dengan tergesa-gesa Maura langsung beranjak dari duduknya dan menggelengkan kepalanya.

"IYA BENTAR!" teriak Maura langsung mengenakan jasnya dan melangkah keluar dari walk in closet.

Ceklek...

"Cantik banget."

Dua kata yang keluar dari mulut Alka langsung membuat pipi Maura bersemu merah. Dua kata barusan yang terucap seolah menjadi sambutan untuk Maura pagi ini.

"Emang gue cantik!" jawab Maura berusaha untuk tetap tenang lalu melangkah menyambar tasnya.

"Wakil CEO Wijaya Groups cantik banget sih" ucap Alka semakin gencar memuji Maura, dengan menahan rasa gugupnya Maura tetap diam mengabaikan ucapan Alka.

"Oh gak cuma wakil CEO, istrinya CEO juga ya?" goda Alka lagi membuat Maura rasanya ingin menjerit.

"Lo gak diem gue lempar lo!" ancam Maura sambil menunjuk Alka sontak tawa Alka langsung terdengar puas.

"Baru sembuh malah bikin emosi!" lirih Maura langsung melangkah keluar meninggalkan Alka.

"Tungguin gue!" teriak Alka langsung mengejar Maura dan tangannya tanpa izin langsung melingkar di pinggang Maura saat memasuki lift.

"Tangan lo!" sinis Maura

"Kenapa?" jawab Alka santai dan Maura hanya menghela napasnya panjang.

Ting!

Pintu lift terbuka dan Maura masih membiarkan tangan Alka melingkar di pinggangnya dengan posesif.

"Selamat pagi Tuan Alka dan Nyonya Maura!" sapa pelayan kompak

"Pagi" jawab Alka dan Maura bersamaan, Maura yang terkejut langsung menatap Alka dengan tatapan tak percayanya. Para pelayan yang mendengarpun ikut terkejut dengan sikap Alka kali ini.

"Tumben?" tanya Maura to the point

"Gapapa" jawab Alka

"Gak usah nyiapin makanan saya sama istri saya sarapan di kantor!" titah Alka semakin membuat Maura terkejut.

"Ayo berangkat" ajak Alka menuntun Maura.

Sopir membukakan pintu untuk Maura dan Alka, namun kali ini Maura benar-benar bingung dengan sikap Alka yang bisa dikatakan berubah secara tiba-tiba.

"Jalan pak, dan jangan turunin istri saya di dekat cafe. Turunin saya sama istri saya tepat di depan Wijaya Groups!" titah Alka

"Baik Tuan!"

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang