BAB 56 - Melepas Ratu

1.7K 301 82
                                    

Haiiiii
Welcome to part 56✨
Yeayyyy

Jangan lupa bahagia!
Jangan lupa senyum!

Don't forget to vote, please!
Vote and comment 🤍

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Bunda tengah menangis dalam pelukan Kafa, suasana kali ini mendadak menjadi pilu saat tangis Bunda terdengar menyakitkan. Tangisnya kali ini bisa di rasakan bahwa sayangnya untuk Kafa begitu besar. Tangan Alka di genggam erat oleh Maura membuat nyali Alka kali ini terkumpul sepenuhnya untuk menghadapi apapun ke depannya.

"Bunda nangisnya udah" ledek Kafa

"Kafa mau kemana setelah ini?" tanya Bunda

Kafa menatap Maura. "Menjemput impian di Italia."

"Kafa yakin gapapa?" tanya Bunda memastikan dan Kafa mengangguk.

"Kafa yakin nanti ada perempuan yang lebih baik, lebih cantik, lebih pinter, lebih imut, lebih lebih pokoknya dari Alzillya buat Kafa" jawab Kafa dengan tawa palsunya.

"Kafa..." panggil Bara lalu Kafa menatap Bara.

"Sini" lanjut Bara sambil merentangkan kedua tangannya lalu Kafa beranjak dari duduknya dan memeluk Bara.

"Thanks, Fa! Gue tulus kali ini, terima kasih banget" ucap Bara dan Kafa terdiam.

"Thanks banget lo udah jadi laki-laki terbaik buat adek gue! Gue juga hutang budi sama lo yang udah jagain adek gue selama ini" lanjut Bara

Kafa melepas pelukannya. "Kalo gitu bayar gue sekarang!."

"Sifat busuknya keluar nih, Yah Bun" ledek Bara mengadu

Kafa terkekeh. "Lo gak jadi Abang ipar gue ya minimal harta lo tetep jadi harta ipar buat gue!."

"Lo mau ke Italia kan?" tanya Bara dan Kafa mengangguk

"Gue sendiri yang anter lo sampe tujuan! Gue siap" ujar Bara

"Gue minta maaf kalo gak bisa restuin lo selama deket sama Maura!"

"Iya anjing jahat banget!" maki Kafa

Bara terkejut. "Mulut lo sopan banget!."

"Eh lo bukan Abang ipar gue! Kalo gue gak sopan bebas dong!" sinis Kafa membuat Ayah terkekeh

"Iya deh Fa iya!"

"Janji ya harta ipar?" tanya Kafa dan Bara mengangguk

"Kabarin gue aja kalo lo butuh apapun itu" jawab Bara

"Lo hebat, Fa!" puji Bara kembali memeluk Kafa sekilas.

"Mendadak jadi sedih ya" ledek Kafa meskipun dirinya sendiripun tengah mengusap air matanya.

"Ayah..." panggil Kafa lalu Ayah melangkah memeluk Kafa.

"Putra Ayah hebat!" puji Ayah membuat tangis Kafa histeris.

"HIKS HIKS HIKS KAFA GAGAL, YAH! HIKS HIKS GIMA-"

"Kafa gak gagal" potong Ayah

Ayah menenangkan Kafa dengan mengusap punggungnya, lalu Ayah memegang kedua bahu Kafa erat untuk menguatkan.

"Hidup kamu masih panjang, jangan menyia-nyiakan kesempatan buat bahagia"

"Yang kamu pikirin udah bener, kalo belum tentu orang tua kamu bisa menerima Maura apa adanya! Ayah bangga sama kamu, Fa" lanjut Ayah

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang