BAB 4 - Move

1.6K 256 52
                                    

Hollaaaa readers✨
Gimana hari ini? Semua kegiatannya lancar kan?
Semoga hari-hari readers selalu bahagia ❤️

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Seorang laki-laki dengan postur tubuh tegap dan wajahnya yang tampan, kini tengah menatap fokus tab yang berada di tangannya. Alka Bhagaskara Wijaya, CEO Wijaya Groups dan pewaris tunggal keluarga Wijaya. Hidup Alka sempurna di mata semua orang, namun menurut Alka hidupnya hampa.

"Hidup gue gini-gini aja" gumam Alka meletakkan tabnya asal di meja, lalu meraih remote control untuk membuka pelindung penutup ruangannya yang tak tembus pandang dan kedap suara.

"Bagus kerja biar cepet kaya" gumam Alka lagi saat memperhatikan karyawannya dari dalam ruangannya.

TOK...TOK...TOK

"Masuk!"

Terlihat seorang perempuan masuk dengan senyum di wajahnya dan Alka hanya menatap datar tanpa senyum di wajahnya.

"Maaf pak, ada undangan pribadi makan malam dari Pak Bara" ucap Gracesia Syella Nataline—Sekertaris Alka.

"Tolak!" jawab Alka singkat

"Tapi, pak. Tertulis bahwa undangan resmi pengajuan kegiatan magang" ucap Syella

"Tolak apapun yang menyangkut Home Groups!" ucap Alka tajam.

"Baik, pak!"

Meski masa lalu telah berlalu, Alka enggan berkerja sama dengan perusahaan Bara. Meskipun perusahaan Bara adalah perusahaan terbesar sekaligus terbaik di kalangan pembisnis. Alka menghela napasnya panjang, mengingat bagaimana cinta pertamanya kini telah menjadi istri Bara.

"Gue udah ikhlas, tapi gue males berhubungan sama lo" gumam Alka sambil menatap undangan dari Bara.

Alka bersandar di kursinya lalu memejamkan matanya rapat seolah memikirkan nasib perusahaannya yang saat ini turun dari peringkat tiga perusahaan terbaik.

"Bisa-bisanya gue gini" ucap Alka kesal

Alka beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju ruangan anak magang yang ia siapkan.

"Laporan siap?" tanya Alka begitu membuka pintu ruangan magang.

"Siap, pak!" jawab Erlan Fernando Manik

"Siap, pak!" lanjut Arabella Stefany

Erlan dan Bella adalah mahasiswa yang terpilih magang di Wijaya Groups, Alka memberi keduanya tugas yang lumayan berat.

"Ini hari ke berapa kalian magang?" tanya Alka

"Lima hari, pak" jawab Bella

Alka menganggukkan kepalanya lalu melangkah keluar dari ruangan magang, membuat Bella dan Erlan menghela napasnya lega.

"Menurut lo laporan kita di coret lagi gak?" tanya Bella

"Pasti!" jawab Erlan seolah pasrah.

"Kita baru lima hari, Lan. Tapi, gue udah capek" ucap Bella lalu menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Sabar kali, Bel. Magang disini juga menantang" ucap Erlan sambil terkekeh kecil.

"Lo siap?" tanya Erlan dan Bella mengangguk.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang