Hollaaaa readers ✨
Welcome di part 18
Sudahkah siapkan hati?Apa kabar hari ini?
Semoga selalu menyenangkan ya❤️Vote dulu sebelum baca ya.
Love buat yang udah vote ataupun belum ❤️Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.Maura tengah duduk terdiam dengan kedua kaki yang naik keatas sofa dan tangan kanannya memegangi keningnya yang terasa pusing. Di sebelahnya ada sosok Bara yang setia mengusap punggung dan lengan Maura, mata Maura terpejam seolah mencari jawaban dalam otaknya kali ini.
"Udah siap?" tanya Bara
"BELUM!" jawab Maura langsung
"Keluarga Alka udah nunggu lama banget, Dek. Ini udah malem juga astagfirullah" ucap Bara berusaha sabar.
"Ck!"
Maura menghela napasnya panjang lalu menurunkan kedua kakinya dari sofa, mata Maura menatap mata Bara lalu seperti biasa Bara tersenyum seolah mengatakan semuanya baik-baik saja.
"Udah tenang, semuanya baik-baik aja" ucap Bara lembut
"Baik-baik aja pala lu!" maki Maura langsung
"Sialan lo mah, Dek. Percuma gue nguatin lo!" sinis Bara membuat Maura terkekeh kecil.
Ayah keluar dari ruang keluarga, dan di belakangnya di ikuti Alka, Mama, dan Papa membuat tubuh Maura seketika menegang karena gugup.
"Putri Ayah udah siap?" tanya Ayah
"BELUM!" jawab Maura cepat.
"Dek astagfirullah udah!" tegur Bara kesal.
"Ayo Maura" ajak Papa dan terlihat Mama tersenyum lembut kearah Maura.
"Bentar, Om. Maura masih nunggu Bunda" jawab Maura lalu Ayah mendekat dan menyuruh Maura berdiri dengan memegang kedua bahunya.
"Maura percaya sama Ayah gak?" tanya Ayah lembut dan Maura mengangguk
"Bunda udah tidur mungkin, dan Bunda juga butuh waktu. Maafin Bunda yang gak bisa nemenin kamu buat di serahin ke keluarga suami kamu" ucap Ayah meneteskan air matanya.
"Yah, masa Maura udah nikah tanpa Bunda terus sekarang Maura mau pergi juga Bunda gak anter?" tanya Maura terdengar begitu pilu.
"Ayah yang anter Maura, ada Abang juga tuh" jawab Ayah.
"Ayo Maura" ajak Mama kali ini
Maura memeluk sang Ayah sejenak lalu menatap kembali mata Ayah yang teduh. Maura menghapus air mata Ayah lalu mencium pipi Ayah lembut.
"Makasih Ayah udah jagain Maura selama ini" ucap Maura sambil tersenyum lalu mencium punggung tangan Ayah. Maura menahan isakannya kali ini agar sang Ayah tidak menangis.
"Maura pamit ya, Ayah harus sehat selalu bilangin Bunda juga marahnya sama Maura gak boleh lama-lama. Oh iya sama satu lagi tadi kalian dapet salam dari Kafalio" ucap Maura
"Waalaikumsalam" jawab Ayah sambil tersenyum getir.
"Putri Ayah udah dewasa, jadi istri yang baik ya. Inget selalu apa yang Ayah, Bunda, sama Abang ajarin ke kamu" ucap Ayah

KAMU SEDANG MEMBACA
MAKA
RomanceAlzillya Maura Pranita, Gadis labil yang kini berstatus sebagai mahasiswa Manajemen di salah satu Universitas terbaik. Selain memiliki paras cantik, Maura juga di kenal sebagai mahasiswa dengan peraih nilai terbaik dan tertinggi di angkatannya. Maur...