BAB 20 - Bagian Dari Takdir?

1.5K 264 46
                                    

Hollaaaa readers
Welcome di part 20✨

Semoga selalu ada makna di setiap partnya.
Jangan lupa untuk tersenyum hari ini.

Sudah vote belum? Kalo belum vote dulu ya.

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Alka menatap tumpukkan dokumen di depannya saat ini, rasanya hari ini Alka sangat malas dengan pekerjaan kantor. Bahkan, hari ini Alka menolak semua ajakan meeting para rekan bisnisnya. Kepala Alka di penuhi dengan Maura membuat ia tampak gelisah.

"Gue bingung mau ngapain" gumam Alka sambil memejamkan matanya.

TOK... TOK... TOK

"Masuk"

Setelah pintu terbuka, Syella masuk sambil membawa tab di tangannya membuat Alka nyaris membanting dokumen yang kini berada di tangannya.

"Tolong jangan tambah kerjaan saya, Syel. Ini aja saya belum selesai!" ucap Alka membuat Syella tersenyum tipis.

"Maaf pak, tapi ada pesan Nyonya Wijaya melalui email kantor. Jadi, saya ingin menyampaikan isi pesannya bahwa Nyonya telah melakukan penerbangan menuju Jerman" ucap Syella dan Alka menghela napasnya panjang.

"Mama ngapain sih pake email kantor segala" ucap Alka kesal.

"Tambahan juga, pak. Saat ini Pak Bara tengah dalam perjalanan menuju Wijaya Groups" ucap Syella membuat Alka terkejut.

"ANJIR!" pekik Alka spontan.

"Urus semua karyawan, jangan sampe Bara liat salah satu project kita lagi terganggu" ucap Alka

"Baik pak!"

Alka menyambar jasnya yang tergantung lalu melangkah keluar dari ruangan, Alka menuju ruangan magang dan terlihat kedua anak magangnya langsung berdiri menyambut Alka.

"Ada bisa kami bantu, pak?" tanya Erlan lalu Alka masuk dan duduk di kursi yang tak jauh dari Tessa.

"Pak, maaf saya boleh tanya sesuatu?" tanya Bella sambil mengangkat tangan kanannya dan Alka mengangguk.

"Maura kenapa gak masuk ya, pak?" tanya Bella

"Maura lagi kurang enak badan dan katanya ada urusan dengan kampusnya" jawab Alka

"Maaf pak, saya boleh tau alamatnya Maura?" tanya Erlan membuat Alka terkejut lalu menatap Erlan dengan tajam.

"Buat apa?" tanya Alka dingin

"Saya mau jenguk, pak" jujur Erlan

"Saya juga ikut, pak!" timpal Bella

"Kalian berdua tau kan? Kalo Alzillya Maura Pranita itu mahasiswa terbaik, dari kampusnya itu menyembunyikan data diri Maura. Apalagi sekarang, Maura magang di Wijaya Groups jelas saya juga melindungi data diri Maura" jelas Alka

"Gila, Lan. Mau tau alamat rumah Maura susah banget berasa nyari alamat rumah intel" bisik Bella sambil terkekeh.

"Baik, pak" jawab Erlan akhirnya.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang