BAB 55 - Penjara

1.6K 311 63
                                    

Hollaaa readers
Welcome to part 55✨
Udah jauh ya🥺

Yakali gak vote dulu😠
Eitsss jangan lupa
SIAPKAN HATI TERLEBIH DAHULU!

Vote and comment 🤍
Vote and comment 🤍
Vote and comment 🤍

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Alka berdiri mematung dengan tatapan kosongnya yang menatap kearah Kafa. Dada Alka bergerak naik turun perlahan seolah mengatur napasnya, dan Kafa tengah menangis sambil menginjak-injak dokumen surat perceraian antara Maura dan Alka.

"Kafa!" panggil Alka pasti

"KAFA SADAR!" teriak Bunda memeluk Kafa erat.

"HIKS HIKS HIKS BUNDA TOLONG!" isak Kafa

"Ini rumah tangga Maura, jadi Ayah gak akan maksa di antara dua laki-laki ini. Silahkan Maura selesaikan sendiri karena Ayah yakin Maura bisa" ucap Ayah menatap Maura

"Ayah..." lirih Maura

"TAPI YAH! KAFA MAU MUNDUR? MAKSUDNYA?" tanya Bara

"Kalo Kafa mundur berarti Alka harus maju!" jawab Ayah

"Bang Alka harusnya bantuin Maura!" lirih Maura sambil mendongak menatap Alka.

"Mau Kafa mundur dan mau lo gak minta cerai kalo restu dari Bunda lo gak ada buat apa, Ra? Pernikahan kita sia-sia tanpa restu dari Bunda lo! Mau gimanapun dia Bunda lo, Ra!" tegas Alka membuat Maura tersentak.

"Al kita bisa bicarain baik-baik!" tegur Bara

"Percuma, Bang..." lirih Alka pasrah

"Alka gak ada yang namanya kesempatan dua kali!" timpal Haris

Alka tersenyum. "Alka gak akan berusaha lagi."

Alka menatap Kafa yang menangis dalam pelukan Bunda lalu dengan berani Alka mendekati keduanya.

"Kafa" panggil Alka membuat Kafa melepas pelukannya lalu menatap Alka dengan tajam.

"ANJING!" teriak Kafa

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Kafa memukul Alka hingga tersungkur, namun Alka tetap tersenyum meski kepalanya terasa nyeri.

"LO JUGA ANJING!" teriak Alka menarik kerah baju Kafa

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Semua orang terdiam, saat melihat Alka membalas pukulan Kafa dengan kasar.

"Gue sakit lo juga harus ngerasain!" sinis Alka sambil mengusap darah yang keluar dari hidungnya.

"Biarin aja udah! Keduanya mati malah lebih bagus! Udah biarin mereka berantem!" ucap Bara mencegah Ayah dan Haris yang hendak memisahkan keduanya.

"KAFA ALKA!" bentak Bunda membuat keduanya langsung terdiam.

"BUNDA INI URUSAN LAKI-LAKI!" jawab Kafa kini ikut menarik kerah kemeja yang Alka kenakan.

Alka terkekeh kecil, karena hal yang ia lakukan saat ini dengan Kafa persis seperti anak kecil yang tengah memperebutkan sebuah mainan.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang