BAB 50 - Sekedar Singgah

1.8K 299 74
                                    

Hollaaa
Welcome to part 50 ✨
aww udah sampe sini ya wkwk

Hati aman?
Pokoknya aman!
Sebelum membaca alangkah baiknya kita SIAPKAN HATI terlebih dahulu ❤️

Don't forget to vote, please!
Vote and comment 🤍

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Alka dan Bara duduk di sofa dengan saling berhadapan, namun Bara kebingungan karena daritadi Alka diam tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Bara dapat merasakan bahwa saat ini Alka tengah mencoba mengikhlaskan Maura serta menguatkan dirinya sendiri.

"Al" panggil Bara

"Iya?" sahut Alka spontan

"Mau minum apa?" tanya Bara

"Es teh manis aja, Bang" jawab Alka mulai tak jelas.

"Lo kira rumah gue warteg? Ini rumah pemilik perusahaan nomor satu, Al!" sinis Bara

"Ya udah, kopi deh!" jawab Alka akhirnya.

"Tante sama Om kemana, Bang?" tanya Alka

"Mereka berdua juga pergi tapi gak sama Maura, kalo Ayah sama Bunda ya biasalah mall" jawab Bara

"Kalo Maura?" tanya Alka ragu

"Liburan maybe" jawab Bara ikut ragu.

"Jadi, lo sendirian di sini?" tanya Alka

"Ada pelayan, ada sopir, ada satpam" jawab Bara membuat Alka menghela napasnya panjang.

"Iya gue sendirian, tadinya gue udah balik. Tapi, lo bilang mau pulang Indonesia gue kesini lagi" ujar Bara.

"Gue boleh ke kamar Maura?" izin Alka

"Masuk aja, lagian lo belum cerai sama Maura. Lo masih suaminya" jawab Bara

"Serius boleh?" tanya Alka memastikan

"Gue tau lo belum tidur, lo abis dari Jerman langsung kesini kan?" tebak Bara

"Gue gak bisa tidur"

"Tidur aja di kamar Maura, siapa tau lo bisa tidur di sana. Nanti gue bangunin kalo Maura udah pulang" ucap Bara sambil menepuk bahu Alka.

"Maura lagi pulang?" tanya Alka antusias dan Bara mengangguk.

"Udah lo tidur aja dulu, muka lo kusut banget sumpah!" ejek Bara langsung meninggalkan Alka.

Alka beranjak dari duduknya lalu ia mulai menaiki tangga menuju kamar Maura.

Ceklek...

Alka membuka pintu kamar, dan ia tersenyum saat menghirup aroma Maura yang sangat ia rindukan. Alka melepas jasnya lalu melemparnya asal.

"Gue izin tidur di sini ya, Ra. Anggap aja yang terakhir kalinya" ucap Alka sambil melepas dasinya lalu kembali melemparnya asal. Alka melepas sepatunya lalu membuka tiga kancing kemejanya.

"Akhirnya" ucap Alka langsung merebahkan dirinya di ranjang. Alka menghirup aroma Maura yang tertinggal di bantal membuat ia tersenyum bahagia.

"Setidaknya gue bisa ngerasain lo ada di samping gue, Ra" ucap Alka lalu mulai memejamkan matanya.

Beberapa menit terlewati, namun Alka tak kunjung tertidur. Suhu di kamar Maura terasa panas meskipun AC sudah menyala.

"Gue yang gerah apa ACnya yang rusak?!" gumam Alka kesal lalu ia melepas kemejanya dan melemparnya ke lantai.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang