BAB 22 - Awal

1.7K 266 59
                                    

Hollaaaa readers
Welcome di part 22✨

Salam sayang dari Author untuk semua readers MAKA.

Sudah vote belum?
Kalo belum vote dulu yuk ❤️

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Maura menggeliat dari tidurnya, posisinya yang tadinya menghadap ke kiri kini mulai berguling menghadap ke kanan. Mata Maura langsung menatap Alka yang tertidur pulas di sofa dengan posisi laptop yang masih menyala. Tanpa sadar tatapan Maura terkunci dengan wajah Alka, lalu ia beranjak dari tidurnya dan melangkah menuju sofa.

"Laptop masih nyala lagi!" gumam Maura lalu berjongkok dan mematikan laptop milik Alka.

Tangan Maura mengambil selimut lalu membukanya dan menyelimuti tubuh Alka, Maura juga mematikan AC agar udara tak semakin dingin. Mata Maura menatap kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 03.45 WIB.

Maura melangkah menuju walk in closet milik Alka dan ia membuka lemari kaca yang begitu mewah. Tangan Maura mengambil kaos milik Alka yang berwarna putih lalu menatapnya.

"Sialan ya gue gak di beliin baju" ucap Maura kesal lalu keluar dan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi, Maura menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi lalu tersenyum hambar. Rasanya masih tak menyangka hidupnya menjadi seperti ini, bahkan yang membuat Maura tak percaya sampai detik ini adalah ia harus menjadi istri Alka.

"Padahal gue dulu bercanda suka bilang kalo Alka calon suami gue" lirih Maura

"Ternyata bener ya ucapan adalah doa" lirih Maura lagi

Maura menatap kalung liotin tulip biru yang terlingkar dengan sempurna di leher putihnya, lalu tatapan keduanya menatap ke pergelangan kirinya.

"Gimana caranya gue nerima Alka sebagai suami gue?" gumam Maura

"Kafalio" lirih Maura.

Ceklek...

Maura keluar dari kamar mandi, dan ia terkejut saat melihat Alka sudah berdiri di depan pintu kamar mandi. Dengan cepat Maura mengalihkan pandangannya.

"Tunggu gue sebentar" ucap Alka dan Maura mengangguk.

Setelah beberapa menit Alka keluar dengan pakaian santainya lalu melangkah mendekati Maura, Alka menatap kearah jam yang kini sudah memasuki waktu subuh.

"Udah ambil wudhu belum?" tanya Alka dan Maura mengangguk.

"Gue imamin shalat subuh lo ya?" tanya Alka

"Kalo gue gak mau gimana?" tanya Maura

"Gue maksa sebagai suami lo" jawaban singkat Alka membuat Maura terdiam lalu menghela napasnya panjang.

Maura mengenakan mukenanya lalu ia mulai menyakinkan hati untuk mulai menerima Alka. Keduanya melaksanakan shalat subuh dengan khusyuk. Selepas shalat subuh selesai, Alka membalikkan badannya lalu menyodorkan tangannya kearah Maura.

"Harus banget?" tanya Maura dengan polosnya dan Alka hanya terdiam, namun tangannya tak berpindah sedikitpun dari hadapan Maura.

"Gue gak mau ya?" tanya Maura

"Dulu waktu kita belum nikah lo sering tanpa gue minta, terus kenapa sekarang gak mau?" tanya Alka membuat Maura terdiam lalu meraih tangan Alka.

CUP

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang