Hollaaa readers
Welcome to part 51✨
Mantap wkwkApa kabar?
Hati aman?
HARUS AMAN😠
SIAPKAN HATI ✨🤍Don't forget to vote, please!
Vote and comment 🤍Maka, kisah ini terus berlanjut.
Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.Pagi ini terasa hangat saat pancaran sinar matahari menembus jendela kamar. Namun, suasana hati Maura pagi ini tak hangat hanya karena mengingat semalaman pelukan terakhirnya dengan Alka. Pikiran Maura kini di hantui dengan rasa bersalahnya pada Alka. Saat ini Maura hanya merasa bahwa kehidupannya tak adil dan dunianya hancur. Tuhan mengatur takdir Maura saat bertemu Alka dengan awalan yang pahit dan secara perlahan pahit berubah menjadi hal manis. Ujian kehidupan memang wajar, tapi bagi Maura ujian hidupnya terasa tak wajar dan tak adil hanya karena ia terjebak pernikahan dengan Alka.
Maura menyeka air matanya. "Gue gak mau melawan restu Bunda."
Maura beranjak dari duduknya, lalu melangkah keluar dari kamar. Langkah Maura kini menuju ke teras untuk membuka kardus besar yang belum sempat ia buka kemarin. Saat membuka pintu rumahnya, Maura terpaku pada sosok Bara yang tengah duduk seolah ia menjaga dengan baik kardus tersebut. Sejauh ini, sejak ada masalah antara Maura dan Alka. Sosok Bara mengabaikan Maura bahkan enggan untuk berbicara dengannya, Maura semakin merasa bersalah karena Bara bisa mengacuhkan Maura seolah dirinya tak ada di depannya.
"Abang" panggil Maura, namun tak ada sahutan apapun seperti biasanya.
"Abang" panggil Maura kedua kalinya.
"Bang, gue minta maaf"
Bara masih bungkam meski Maura di depannya, tatapan Bara hanya fokus pada kardus besar.
"Abang" panggil Maura ketiga kalinya dan kini Bara merespon dengan mengembuskan napasnya lelah.
"Mau sampe kapan lo diemin gue, Bang?" tanya Maura dan sontak Bara menoleh menatap Maura.
Bara tersenyum miring. "Sampe lo sadar dan lo gak jadi cerai sama Alka!."
"Hari ini gue mau tanda tangan surat perceraian, Bang"
"Masih ada waktu buat gak tanda tangan!" balas Bara dingin.
"Tapi, gak ada waktu buat nyembuhin luka Bunda" lirih Maura dan Bara kembali bungkam enggan menanggapi sikap egois Maura lagi.
Maura melangkah menuju kardus besar pemberian Mama, lalu tangan Maura mengusapnya lembut sembari memejamkan matanya.
"Maafin Maura, Ma" lirih Maura
"Dek..."
Maura langsung menoleh kebelakang dengan cepat saat mendengar Bara memanggil dirinya dengan begitu lembut.
"Iya Bang?" sahut Maura
"Lo menghormati keluarga Wijaya kan?" tanya Bara dan Maura mengangguk.
"Minta maaf ke orangtua Alka, Dek. Sadar kalo lo salah nyakitin Alka!" titah Bara
"Lo egois, Dek! Lo nyakitin Alka demi Kafa! Buka mata lo dan sadar kalo Alka berjuang demi LO!" bentak Bara dan Maura menunduk.
"Alka brengsek tapi ternyata lo lebih brengsek, Dek! Gue ngerasa gagal jadi Abang lo!" ujar Bara begitu menyakitkan dan air mata Maura menetes.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAKA
RomanceAlzillya Maura Pranita, Gadis labil yang kini berstatus sebagai mahasiswa Manajemen di salah satu Universitas terbaik. Selain memiliki paras cantik, Maura juga di kenal sebagai mahasiswa dengan peraih nilai terbaik dan tertinggi di angkatannya. Maur...