BAB 42 - Amarah Bunda

1.9K 280 47
                                    

Hai
Welcome di part 42 ✨
Yeayyyy

Hati udah siap ya?
Wkwk harus siap dong!

Don't forget to vote please
VOTE and COMMENT

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

"Bunda..." lirih Maura tiba-tiba

"Gue gak siap buat masuk!" ujar Alka tegas

Maura menghela napasnya panjang. "Kita udah sampe di depan dan lo mau pulang gitu?!."

"Ra please nyokap lo benci banget sama gue, dia pasti gak mau liat muka gue" jujur Alka

"Apaan sih orang lo ganteng!" jawab Maura dengan sengaja lalu menarik tangan Alka.

Alka mengatur napasnya saat tangan Maura tengah memasukkan password rumahnya. Dada Alka semakin berdebar dan buliran keringat mulai muncul di dahinya.

Ceklek...

"ASSALAMUALAIKUM AYAH BUNDA MAURA PULANG!" teriak Maura membuat Alka memejamkan matanya karena suara Maura yang begitu menusuk telinganya.

"Gak usah teriak-teriak juga!" omel Alka

"Udah biasa, rumah serasa hutan!" jawab Maura

"AYAH BUNDA! ANAK KALIAN YANG PALING CANTIK MEMPESONA PULANGGGG!" teriak Maura lalu menarik tangan Alka untuk berlari memasuki meja makan dan benar saja kedua orangtuanya tengah makan malam.

"Eh Maura Alka!" sapa Ayah langsung membuat Alka tersenyum canggung

"AYAHHH!" teriak Maura langsung berlari memeluk sang Ayah.

"Gimana sehat?" tanya Ayah

"SEHAT DONG!" jawab Maura lalu menoleh kesamping menatap sang Bunda yang sibuk dengan makanannya.

"Bunda anakmu pulang lho ini!" sindir Maura to the point

"Bunda lagi sariawan mungkin jadi males ngomong" ucap Ayah mencairkan suasana.

"Alka gimana apa kabar?" tanya Ayah

"Alhamdulillah baik, Om" jawab Alka sambil tersenyum canggung

"Ngapain kamu kesini?!"

Bunda tiba-tiba membuka suaranya sambil menatap Alka dengan tatapan tak sukanya. Maura langsung berdiri di samping Alka lalu menggenggam erat tangannya seolah menguatkan Alka.

"Bunda" tegur Ayah lembut lalu Bunda langsung beranjak dari duduknya dan mendekati Alka.

Alka menelan ludahnya kasar saat sosok Bunda sudah berdiri di hadapannya. Tangannya langsung terasa begitu dingin, namun Maura tetap menggenggam erat tangan Alka.

"Maaf Tan-"

PLAK!

Maura terkejut saat Bunda menampar Alka dengan keras bahkan bunyi tamparannya terasa begitu menyakitkan.

"SAYA GAK SUDI LIAT KAMU!" bentak Bunda

"Maaf Tante" ucap Alka sambil menunduk

"Bunda..." lirih Maura dan Alka langsung membalas genggaman erat tangan Maura seolah meminta Maura untuk tetap di sampingnya.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang