BAB 61 - Papa

2.3K 311 79
                                    

Haiii readers
Welcome to part 61✨
Udah jauh banget🥺

Apa kabar?
Semoga baik-baik aja yap💓
Love u ❤️

Don't forget to vote, please!
Vote and comment 🤍

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Sepasang suami istri masih terlelap dalam tidurnya meskipun cahaya matahari sudah menembus jendela kamar. Alka membuka matanya perlahan dan tatapan pertamanya langsung tertuju pada Maura yang terlelap dalam dekapan hangatnya. Bibir Alka membentuk senyuman lalu mengusap lembut rambut Maura. Satu tangan Alka bergerak membenarkan posisi selimut untuk menutupi tubuh keduanya yang masih polos. Dengan hati-hati Alka menarik tangannya yang di jadikan bantalan kepala Maura, namun tiba-tiba Maura merasa terusik membuat Alka harus mendekap tubuh Maura lagi.

CUP

Kecupan lembut mendarat di kening Maura.

Alka kembali berusaha dengan hati-hati melepas tangannya lalu ia meraih handuk di nakas. Alka turun dari ranjang sambil tersenyum lalu ia melangkah memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Gue laki-laki paling beruntung yang bisa dapetin Maura" gumam Alka saat menatap pantulan dirinya di cermin.

Ceklek...

Alka melangkah dengan hati-hati keluar dari kamar mandi agar tak membangunkan Maura. Bibir Alka kembali membentuk senyuman saat matanya menatap lekat wajah pulas Maura.

"Bisa gila gue" lirih Alka lalu segera memasuki walk in closet.

Setelah mengganti pakaiannya, Alka melangkah menurunkan gorden pelapis lalu menambah suhu AC. Mata Alka bergerak kearah Maura yang sama sekali tak merasa terusik.

"Gue tinggal sebentar gak ya?" gumam Alka ragu

Alka mengurungkan niatnya yang ingin keluar sebentar meninggalkan Maura. Lalu, ia melangkah duduk di sisi ranjang sambil memandangi wajah Maura.

"Sumpah cantik banget" lirih Alka tergila-gila dengan paras Maura.

"Tidur aja cantik banget istri lo, Al!" seru Alka seolah menyadarkan dirinya.

"Eunghhh"

Alka tersenyum saat mendengar lenguhan Maura.

CUP

Sembari menunggu Maura membuka matanya Alka mengecup lembut kening Maura.

"Panas" lirih Maura membuat Alka panik lalu memegangi selimut.

"Mau bangun gak?" bisik Alka dan Maura menggeleng.

Satu tangan Maura keluar dari dalam selimut lalu bergerak mengucek matanya perlahan. Alka tersenyum menanti Maura membuka matanya sempurna.

"Udah bangun?" tanya Alka lembut dan Maura masih diam mengumpulkan kesadarannya

CUP

Alka mengecup lembut kening Maura.

"Ngapain, Bang?"

Alka terkekeh saat mendengar pertanyaan pertama yang Maura ajukan saat ini.

"Nungguin lo bangun"

Maura celingukan ke kanan dan kiri lalu ia menatap tangan Alka yang menahan selimutnya membuat mata Maura membulat.

"IH BANG ALKAAA!!!" teriak Maura

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang