Hollaaaa
Welcome to part 69✨
YUHUUUApa kabar?
Udah siapkan hati?
Semoga kalian selalu bahagia yaDon't forget to vote, please!
Vote and comment 💖Maka, kisah ini terus berlanjut.
Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
."Bang..." panggil Maura memegang kedua lengan Alka.
Alka tersadar dari pikirannya lalu menepis tangan Maura yang berada di lengannya. Maura terkejut dengan sikap Alka yang kasar padanya.
"Lo kecewa sama gue, Bang?" tanya Maura.
Alka meremas erat testpack yang ada di genggaman tangannya lalu ia melangkah keluar dari kamar tanpa menjawab pertanyaan Maura. Air mata Maura kembali mengalir melihat kepergian Alka yang begitu saja. Kaki lemasnya melangkah menuju ranjang lalu duduk di atasnya, kedua tangannya meremas erat sprei.
"Bang Alka pasti kecewa sama gue" lirih Maura.
Maura mengusap air matanya lalu beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari kamar. Maura menatap Alka sibuk yang duduk di kursi kantornya dengan tangan yang bergerak cepat di atas papan keyboard. Maura melangkah mendekati Alka lalu berdiri di depan mejanya.
"Bang..."
"Pulang!" titah Alka.
Maura terkejut. "Pulang? Lo nyuruh gue pulang?."
"Pulang sekarang!" usir Alka tanpa menatap Maura.
"Anterin, Bang" jawab Maura.
"Bisa pulang sendiri kan? Sopir udah di depan. Gue sibuk!" ujar Alka.
Tubuh Maura menegang mendengar ucapan dingin Alka. "Bang, lo serius nggak nganterin gue pulang dulu? Lo bilang gue pucat dan gue ab—"
"Gue sibuk!" potong Alka.
Maura hanya tersenyum tipis lalu membalikkan badannya dan keluar dari ruangan Alka tanpa berpamitan. Saat membuka pintu sosok Syella menyambutnya dengan senyuman penuh harapan persis seperti Alka saat menanti hasil testpack.
"Nyonya mau kemana?" tanya Syella.
"Pulang"
"Pak Alka?" tanya Syella ragu.
Maura tersenyum. "Nyusul, Mbak. Ada rapat soalnya. Saya capek jadi mau pulang duluan padahal tidur di sini juga bisa tapi nggak enak sama karyawan."
"Maaf, Nyonya. Hasi—"
"Tanya ke suami saya aja ya, Mbak" potong Maura.
"Baik, Nyonya."
Maura tersenyum lalu melangkah memasuki lift karyawan, ia tak ingin menggunakan lift VIP untuk saat ini karena ia ingin mengambil jalur yang ramai karyawan agar sedihnya tak terlalu terlihat. Maura ingin semua karyawan Wijaya Groups tak mengetahui perihal hasil testpacknya dan ia ingin tetap terlihat baik-baik saja.
Ting!
Kaki Maura melangkah keluar dari dalam lift membuat para karyawan menyambutnya dengan sopan dan hormat.
"Silakan, kembali bekerja" titah Maura sopan.
"MAURAAA!!!"
Maura menoleh kesamping saat namanya di panggil, sosok Bella dan Erlan terlihat berlari tergesa-gesa kearah Maura.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKA
RomanceAlzillya Maura Pranita, Gadis labil yang kini berstatus sebagai mahasiswa Manajemen di salah satu Universitas terbaik. Selain memiliki paras cantik, Maura juga di kenal sebagai mahasiswa dengan peraih nilai terbaik dan tertinggi di angkatannya. Maur...