BAB 17 - Menjauh?

1.5K 215 18
                                    

Welcome di part 17✨
Berharap imajinasi ini memberikan makna untuk readers dimanapun kalian berada ❤️

Vote dulu sebelum baca ❤️
Love buat yang udah vote ataupun belum

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Kafa terdiam membeku, dadanya bergemuruh tak tenang dan matanya mulai berair menunjukkan aura kesedihan. Tangannya bergetar lalu menggenggam erat tangan Maura, buliran air mata mulai keluar dari sudut mata Kafa.

"Lo tadi bilang apa, Alzillya?" tanya Kafa melembut.

"Jauhin gue, Kafalio" jawab Maura

"Salah gue dimana? Kita bisa selesaiin baik-baik kan? Gak gini caranya, Alzillya" ucap Kafa kembali meneteskan air matanya, Maura terdiam menatap Kafa yang mulai menangis. Terlihat dari sorot mata Kafa yang begitu dalam menunjukkan cintanya ke Maura, bahkan tangis Kafa kali ini membuktikan ia tak mau kehilangan Maura.

"Alzillya jawab gue" lirih Kafa

"Kafalio please, kali ini aja. Ini yang terbaik buat kita" ucap Maura tiba-tiba

DEG

Degupan jantung Kafa semakin cepat, bahkan rasa sakit mulai ia rasakan setelah mendengar ucapan Maura yang begitu menusuk.

"Yang terbaik apanya sih? Salah gue apa hah? Sampe lo nyuruh gue buat jauhin lo? Lo gak liat? GUE SAYANG SAMA LO ALZILLYA!" tekan Kafa di setiap ucapannya.

Maura menundukkan kepalanya dan mulai terisak pilu, tangis Maura terdengar begitu menyakitkan. Dengan lembut, Kafa menangkup wajah Maura lalu menghapus air matanya.

"Stop nyakitin diri sendiri, Alzillya" ucap Kafa langsung membawa Maura kedalam dekapan hangatnya.

"Gue ngerti lo ada masalah, tapi please jangan sangkut pautin masalah lo ke hubungan kita, Zil. Kalo gue salah, lo bisa tegur gue jangan minta pisah" ucap Kafa lembut.

Gue nyakitin lo, Fa. Batin Maura

"Harus berapa kali gue bilang hmm? Gue gak suka liat lo nangis, selama lo sama gue lo harus selalu ketawa. Lo cantik Zil cantik banget malah kalo lagi ketawa, gue kadang gak rela kalo orang lain liat lo ketawa secantik itu" ucap Kafa sambil membelai rambut Maura.

"Sekarang jawab gue, lo kenapa sampe minta gue buat jauhin lo?" tanya Kafa to the point, dan Maura hanya bisa menangis dalam dekapan Kafa.

"Hiks hiks hiks gue gapapa"

"BULSHIT!" maki Kafa langsung.

Kafa mengusap air matanya lalu semakin memeluk Maura dengan erat, perasaan Kafa mulai khawatir setelah mendengar isakan Maura kali ini. Dalam hati, Kafa berharap semoga semuanya baik-baik saja.

"Udah sayang jangan nangis cup cup cup cup" ucap Kafa dengan sengaja sambil menepuk punggung Maura lembut.

Mata Maura mulai terpejam, dan tangisnya mulai berhenti. Tangan Maura memeluk Kafa begitu erat seolah enggan berpisah, senyum tipis tiba-tiba terlukis di wajah Maura.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang