BAB 72 - Gaib

2.1K 236 80
                                    

Hollaaaa
Welcome to part 72✨
YUHUUU

Apa kabar?
Udah siapkan hati?
Semoga kalian selalu bahagia ya

Don't forget to vote, please!
Vote and comment 💖

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Alka tersenyum-senyum sendiri saat melihat pintu kamar mandi tertutup rapat. Entah kenapa, moodnya kembali membaik setelah mencium istrinya. Padahal, dari kemarin suasana hati dan pikirannya terasa sangat berantakan. Alka menghela napasnya panjang saat menyadari semua kesalahannya pada Maura dan ia juga akan berusaha memaklumi Maura yang ingin menghindari dirinya. Alka berbaring di ranjang sambil menunggu Maura selesai mandi, namun lagi-lagi bibir Alka menyungging senyuman karena ia sangat ingin menggoda Maura lagi sampai pipinya bersemu merah.

"MAURA?" panggil Alka sedikit keras.

Tak ada sahutan membuat Alka menoleh kesamping. "Kalo nggak jawab gue masuk ke kamar mandi," ancam Alka.

"IYA APA?!" sahut Maura terdengar panik.

Alka segera turun dari ranjang lalu melangkah tanpa menimbulkan suara agar Maura tak curiga. "NGAPAIN LO?," teriak Maura dari dalam kamar mandi membuat Alka menghentikan langkahnya.

"LO KIRA GUE NGGAK TAU KALO LO LAGI JALAN KESINI?!" lanjut Maura.

Alka terkekeh. "Padahal gue jalan udah pelan banget, Ra."

Tak ada sahutan apa pun lagi membuat Alka tetap berhenti di tempat menunggu suasana sunyi agar ia bisa masuk kedalam kamar mandi tanpa ketahuan oleh Maura.

HUEK!

Bola mata Alka membulat sempurna saat mendengar suara Maura dari dalam kamar mandi. Ia segera berlari lalu membanting kasar pintu kamar mandi dan matanya semakin membulat saat melihat Maura tengah menundukkan sedikit tubuhnya di depan wastafel.

"RA?!" pekik Alka panik.

HUEK!!!
HUEK!!!
HUEK!!!

Bola mata Alka bergerak menatap kearah wastafel, namun ia terkejut sekaligus kebingungan sendiri saat melihat tak ada apa pun yang keluar dari perut Maura.

"Lo belum makan?!" tanya Alka dan Maura menggeleng.

"Bagus, Nyonya Maura! Bisa-bisanya jam segini perut masih kosong!" omel Alka langsung.

Satu tangan Alka bergerak menyambar handuk yang tergeletak di meja kamar mandi, lalu menyampirkan di bahu Maura untuk menutupi tubuh bagian atasnya yang hanya mengenakan bra. Tangan Maura bergerak meremas kuat lengan Alka membuat Alka sedikit meringis menahan sakit.

"Maura..."

HUEK!!!
HUEK!!!
HUEK!!!

"Lo muntahin apa sih, Ra? Nggak ada yang lo muntahin" tanya Alka bingung.

"DIEM!" bentak Maura.

Maura mendorong tubuh Alka agar menjauh darinya membuat Alka terkekeh kecil. "Dorong-dorong mulu daritadi," sindir Alka.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang