BAB 75 - Revenge

2.3K 187 43
                                    

Hollaaaa
Welcome to part 75✨
YUHUUU

Apa kabar?
Udah siapkan hati?
Semoga kalian selalu bahagia ya

Don't forget to vote, please!
Vote and comment 💖

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

DEG

"Lemah gimana maksudnya, dok?" tanya Alka berusaha tenang.

"Masa sih kandungan istri gue lemah kan lo juga tau kalo dia istri Alka Bhagaskara Wijaya" lanjut Alka masih berusaha menenangkan dirinya sendiri meskipun ia sangat ketakutan.

"Jangan mentang-mentang lo gak gue undang ke pernikahan gue, lo bikin prank kayak gini. Lo dokter, Din. Lo juga kerja dibawah keluarga Wijaya" lanjut Alka kini memarahi dokter Nadin.

"Lo kira gue berani bercanda soal medis hah?! Gue lebih tua dari lo, Al. Gue bukan anak kecil yang bakal dendam gara-gara lo nikah terus gue gak diundang! Lo tau bercanda kan? Dan bercanda gak akan pernah gue bawa ke dunia medis!" omel dokter Nadin semakin tertekan.

Mata Alka berkaca-kaca. "Din lo serius? Lo gak salah diagnosis kan?."

"Gue serius, Alka. Calon anak lo janin yang ada diperut istri lo lemah banget!" tegas dokter Nadin.

"Kemungkinan terburuknya apa, dok?" tanya Alka mulai serius, namun jauh dilubuk hatinya ia ketakutan.

"Keguguran!" jawab dokter Nadin.

Tubuh Maura langsung terasa panas dingin dalam waktu bersamaan, satu tangannya bergerak mengusap-usap perutnya seolah melindungi calon anaknya. "Bang...gue takut," lirih Maura membuat Alka menggenggam erat tangannya.

"Tapi janinnya bakal baik-baik aja kan, dok? Saya harus apa untuk mengurangi risiko terburuknya? Tolong bantu jagain calon anak saya, dok!" ucap Alka memohon.

Dokter Nadin menghela napasnya lalu menatap Alka. "Saya juga tau kalo istri kamu mengandung calon penerus keluarga Wijaya, Al. Saya sabagai dokter tentu akan berusaha semampu saya agar istri kamu gak mengalami risiko terburuk,"

"Kita mulai dari hal ringan dulu karena usia kandungannya masih awal. Yang pertama jaga pola makan termasuk jenis makanannya, yang kedua jangan beraktivitas berat, dan yang ketiga jangan bikin istri kamu stress. Kamu harus tau Al kalo kondisi ibu hamil juga sangat berpengaruh sama kondisi janin!" jelas dokter Nadin.

"Baik, dok!" jawab Alka tegas dan serius.

"Nanti saya resepkan obat penguat kandungan. Ingat Nyonya Wijaya jangan beraktivitas berat tolong istirahat total" ucap dokter Nadin menatap Maura.

Maura menyeka air matanya. "Baik, dok."

"Udah cuma itu aja kan, dok? Adalagi gak yang harus saya utamakan lagi?" tanya Alka.

"ADA!" pekik dokter Nadin.

Alka panik. "Apa?!."

"Jangan berhubungan intim dulu, Alka Bhagaskara Wijaya!" tegas dokter Nadin.

"Lho siapa yang berhubungan sih, dok" sahut Alka berusaha menghindar.

"Itu dileher istri kamu sama dibagian dada atas apa ya?" tanya dokter Nadin dengan nada polos membuat Maura memejamkan matanya menahan malu.

"ITU DIGIGIT NYAMUK KAN YA, SAYANG!" pekik Alka sambil cengengesan.

"Iya nyamuknya kamu, Al! Intinya jangan berhubungan intim dulu!" ancam dokter Nadin.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang