BAB 36 - Mimpi Berakhir?

1.4K 267 67
                                    

Hai
Welcome di part 36 ✨

Jangan lupa bahagia ya
Semoga hari-hari readers selalu menyenangkan.
Hati apa kabar hari ini?

Vote dulu sebelum baca ya
Love you ❤️

Maka, kisah ini terus berlanjut.

Happy Reading ❤️
Happy Birthday ❤️
Have a nice day ❤️

ENJOY YOUR LIFE
BOOM!!!
.
.
.

Suasana pagi ini dalam ruangan Alka terasa sangat sunyi, hari ini genap sudah satu bulan Alka terbaring dalam komanya. Hari-hari Maura terasa sangat berat dan hampa tanpa sosok Alka yang terbiasa ada di sampingnya. Perjanjian satu minggu yang ia buat dengan Alka kini mulai terlupakan dalam memori Maura. Setiap hari dalam pikiran Maura hanya menunggu Alka kembali membuka matanya dan kembali hidup dengan sehat.

"Gaji buta nih gue" gumam Maura tiba-tiba karena saat ini ia tengah mengerjakan skripsinya bukan mengerjakan pekerjaan kantor.

"Perasaan gue setiap hari selalu negatif, gue takut Allah ngambil lo dari gue Bang" ucap Maura dengan mata yang berkaca-kaca.

Drtttt...

Ponsel Maura bergetar, lalu ia membukanya dan terlihat nama Kafa tertera di layar ponselnya.

Kafa(n) ❤️

Zil, udah siap buat dapet tanggal wisuda?

Gue belum dapet tanggal, gue takut Fa

Ada gue, Zil. Kita pasti wisuda dan lulus bareng, lo gak lupa kan? Kalo kita itu urutan satu dua di fakultas

Semoga aja ya

Jadi ke Italia?

Pertanyaan Kafa barusan langsung membuat Maura membeku. Maura langsung mematikan ponselnya tanpa membalas pesan dari Kafa. Mata Maura langsung menatap sekitar ruangan Alka dan ia mulai memejamkan matanya perlahan.

"Gue bimbang sekarang, Fa" lirih Maura tiba-tiba

Maura membuka matanya, lalu ia segera menyambar tab yang ada di mejanya dan melangkah keluar dari ruangan dengan langkah anggunnya. Para karyawan langsung menatap Maura dengan hormat lalu Maura tersenyum tipis.

"Kita rapat untuk proyek pembangunan" ucap Maura dan dengan sigap Syella mendekati Maura.

Maura menatap Bella dan Erlan yang kini telah resmi menjadi karyawan Wijaya Groups lalu tiba-tiba Maura tersenyum seolah sebagai sapaan untuk kedua temannya.

"Saya tunggu 5 menit di ruang meeting!" titah Maura langsung melangkah menuju ruangan meeting, Syella membukakan pintu masuk untuk Maura.

"Hampa banget" gumam Maura saat memasuki ruangan meeting yang begitu gelap, Syella menghidupkan lampu lalu mempersiapkan kursi utama untuk Maura.

MAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang