KEVIN; 57.

1.6K 56 6
                                    

Siang gaessss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang gaessss..
Tumben banget nih updatenya jam-jam segini🤭

sebelum baca jangan lupa klik ⭐ dulu!

Udah?
Lanjoooot!

Happy Reading🥰

---

Keyla sedang ke kantin membelikan Atar minum. Setelah mengatakan sesuatu yang tak Keyla mengerti, Keyla bertanya pada kakak sahabatnya itu. Atar tidak menjawab apa yang Keyla tanyakan, ia malah menyuruh gadis itu untuk membelikannya minuman isotonik.

Saat ia kembali ke ruangan Atar, diruangan itu sudah ada Rena dan juga Aldo. Jika kalian bertanya kemana orang tua Rena, kedua orang tuanya sedang mendapat tugas untuk bekerja keluar kota. Baik Rena maupun Atar, sudah ditawarkan untuk ikut tinggal bersama mereka. Tetapi keduanya kompak menolak dan memilih untuk tetap tinggal disini, melanjutkan sekolah mereka.

“R-Rena.” Panggil Keyla pelan. Keyla takut sahabatnya itu marah lantaran kakak kesayangannya terluka akibat menolong Keyla.

“Lo dari mana Key?” Tanya Rena sambil menghampiri Keyla.

“A-aku dari kantin, beli minum.” Keyla gelagapan. “Rena.. A-aku minta maaf udah buat bang Atar terluka. A-Aku..”

Rena menyambar omongan Keyla. “Apaan sih, Key. Ga ada yang perlu disalahin.”

“Aku bener-bener ngerasa bersalah udah buat bang Atar terluka.” Ujarnya tulus.

“Gue gak nyalahin lo, bang Atar juga engga. Ini musibah, lo jangan ngerasa bersalah gitu.” Ujar Rena menenangkan Keyla. Bagaimanapun, Keyla tetap merasa bersalah karena gadis itu tidak hati-hati dan menyebabkan orang lain terluka.

Rena menelisik Keyla. “Lo sibuk ngurusin abang gue, sampe luka di lutut lo belum dibersihin.” Omel Rena yang melihat lutut Keyla berdarah dan terlihat sudah mengering, rok yang Keyla kenakan juga masih kotor karena belum sempat ia bersihkan.

Keyla melihat lututnya, gadis itu juga baru menyadari bahwa lututnya terluka. Keyla terkekeh. Rena lantas mengambil kantong plastik yang dibawa Keyla dan menyimpannya di atas meja. Lalu, ia menarik Keyla untuk duduk di sampingnya. Rena mengambil beberapa lembar tissue yang tersedia di atas meja. “Sayang, aku boleh minta tolong ga?” Tanya Rena pada Aldo.

Aldo menatap Rena, menyimak apa yang akan gadis itu perintahkan. Rena menyuruh Aldo untuk meminjam P3K pada perawat yang berjaga di bagian pendaftaran. Aldo menurut dan langsung bergegas pergi mengikuti perintah Rena. Sepeninggalan Aldo, Rena membersihkan sisi luka Keyla yang kotor dengan tissue yang sudah dibasahi.

“Bang Atar, abang ngapain ke sekolah aku? Bukannya abang ada jadwal kuliah ya.” Selidik Rena.

“Dosennya gak masuk, tadinya abang mau jemput kamu. Abang telponin gak diangkat-angkat!” Dumel Atar.

“Hehe.. Gak kedengeran, kayanya pas aku lagi dijalan bang Atar nelpon.”

“Pacaran mulu sih.” Sindirnya. Menurut Atar, Rena tidak mengangkat telponnya karena sedang asik bersama Aldo. Rena hanya bisa tertawa menanggapi Atar.

Melihat interaksi kakak dan adik yang ada di hadapannya itu, tanpa sadar bibir Keyla mengembang. Rena sangat beruntung memiliki abang yang begitu perhatian dengannya.

***

Kevin sedang di basecamp тнє вℓα¢кєяѕ, lelaki itu duduk di mini bar sambil menghisap puntung rokok.  Sejak pulang sekolah, ia memilih tidak pulang ke rumah. Hatinya masih tak karuan semenjak putus dengan Keyla. Kevin sangat yakin, tak akan lama lagi mungkin Keyla akan berpacaran dengan Atar. Karena menurutnya, Keyla juga memiliki rasa yang sama dengan lelaki itu. Kalo tidak, untuk apa Keyla menerima ajakan Atar padahal statusnya masih berpacaran dengan Kevin.

“Woy.” Teriak Aldo mengangetkan Kevin, Kevin menatap Aldo sinis karena merasa terganggu.

“Asem amat muka lo.” Ledeknya. Kevin tak menaggapi Aldo, lelaki itu masih asik menghisap puntung rokoknya. “Tadi gue dari rumah sakit ketemu Keyla.” Cerita Aldo berhasil menghentikan kegiatan Kevin.

“Ciee kepo.” Ledeknya lagi.

"Bukan urusan gue! Awas, gue mau ganti baju." Kevin mematikan puntung rokoknya dan berjalan meninggalkan Aldo sendiri. Sedangkan Aldo menanggapi sahabatnya dengan tertawa jail.

Malamnya, Kevin mengajak keempat temannya untuk berkumpul di basecamp. Ia sengaja membeli beberapa botol minuman beralkohol, snack, serta beberapa bungkus rokok.
Kevin juga tak lupa mengajak Rio untuk ikut bergabung, sayangnya kakak kelasnya itu tidak bisa ikut lantaran harus menemani kekasihnya.

"Besok sekolah Vin. Lo lupa?!" Peringat Iqbal.

"Dikit doang bal, lagian kita udah lama gak minum." Jawab Kevin.
Ia sengaja membeli minuman ini untuk melupakan pikirannya mengenai Keyla, Kevin sangat frustasi.

Kevin mulai menuangkan pada gelasnya sendiri, diikuti dengan Aldo dan yang lainnya. Sedangkan Iqbal menuangkan hanya sedikit pada gelasnya, ia masih waras untuk minum banyak karena besok harus sekolah. Satu botol telah kosong, Kevin melanjutkan botol kedua. Iqbal sempat mengambil botolnya dari tangan Kevin, mengingatkan lelaki itu agar tidak banyak terlalu minum. Kevin yang keras kepala mengambil lagi botolnya dari tangan Iqbal.

Dirasa sudah hampir mabuk, Aldo memilih mundur dan menidurkan tubuhnya di sofa. Aldo memang tidak terlalu kuat minum, hanya mampu bertahan hingga 2 gelas.

Suasana di basecamp mulai berantakan, puntung rokok serta kulit kacang sudah berserakan di mana-mana. Ditambah lagi racauan dari mulut Dika yang membahas tentang adik kelasnya yang tengah ia dekati ternyata sudah memiliki pacar. Dika meluapkan kekesalannya, ia juga tak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata kasar karena merasa patah hati. Yang menanggapi ocehan Dika hanya Andra, karena lelaki itu juga sedang merasakan apa yang Dika rasakan.

Mengawasi teman-temannya yang sudah mabuk, Iqbal segera membawa Dika ke sofa. Mengikuti jejak Aldo.
Setelah membaringkan Dika, Iqbal kembali lagi menyadarkan Kevin.
"Udah Vin, besok sekolah." Kevin tak menanggapinya, Kevin malah terus menuangkan minuman pada gelasnya. Iqbal mengambil botolnya dari tangan Kevin.

"Balikin!" Ujarnya tajam.

"Gak! Lo mau besok hangover? Lo udah mabok Vin." Iqbal menjauhkan botolnya dari jangkauan Kevin.

Sekuat tenaga, Kevin berusaha mengambil minumannya dari tangan Iqbal. "Balikin minuman gue!"

Menghembuskan nafas pasrah, Iqbal tak lagi merebut minuman Kevin. Ia tau Kevin sedang ada masalah, terbukti dari tingkah lelaki itu yang tiba-tiba mengajak minum. "Vin, gue gak bisa nemenin lo. Gue harus balik bareng Andra." Ujar Iqbal yang ditanggapi deheman oleh Kevin.
"Jangan minum lagi Vin, lo udah mabok." Kevin tak menanggapi Iqbal, dan malah tetap menuangkan minuman alkohol pada gelasnya.

- TBC -







Gimana sama chapter ini?
Semoga suka☺️

Makasih yang udah selalu nungguin KEVIN update🥰
*Peluk dari jauh*
Ohh iya, sambil nunggu cerita ini yang gak tentu updatenya kapan. Kalian bisa baca cerita aku yang lainnya..

RENARA juga gak kalah seru kok🤭
Jangan lupa dibaca yaaa😘

---

𝑵𝒊𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒉𝒂𝒆.

KEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang