KEVIN; 15.

2.5K 121 0
                                    

Setelah keluar dari Cafe, Kevin melajukan motornya menuju basecamp. Kevin benar-benar kesal dengan Keyla, berani-beraninya memegang dirinya dengan cara murahan seperti tadi.

Sejak awal masuk kelas 11, Kevin sudah berasumsi bahwa Keyla menyukai dirinya, karena apa ? karena gadis itu sering memperhatikan Kevin diam-diam, jangan lupakan tatapannya yang sulit diartikan.

Kevin tidak masalah jika ada seseorang yang menyukainya, yang jadi permasalahannya adalah tatapan Keyla yang berlebihan, Kevin tidak suka ditatap seperti itu, membuatnya merasa risih. Ditambah lagi jika mengingat kejadian yang tadi.
Ahh, Kevin semakin tidak menyukai gadis itu.

Setelah sampai di basecamp, Kevin mengganti celananya terlebih dahulu, kemudian merebahkan tubuhnya di sofa. Kevin Jadi melupakan niatnya yang sudah direncanakan tadi. Tadinya, Kevin dan teman-temannya akan berkunjung ke klub, rencananya harus dibatalkan karena Kevin yang pulang terlebih dahulu. Salahkan Keyla karena membuat dirinya kesal seperti ini.

Kevin memejamkan matanya, berusaha untuk terlelap ke alam mimpi.

***

Setelah kepergian Kevin, Keyla menundukkan kepalanya
"Maaf" Lirih Keyla.
Kata maaf ini ditunjukkan untuk teman-teman Kevin, berkat dirinya suasana yang tadinya baik-baik saja malah jadi berantakan seperti ini.

Keyla merasa bersalah, harusnya ia tidak usah ikut kemari jika ujung-ujungnya malah membuat masalah.

"Jangan nangis Key" ujar Dika berusaha menenangkan.

"Aku beneran gak sengaja" lirihnya.

"Kata-kata Kevin gak usah di masukin ke hati" ujar Iqbal.
Iqbal sudah mengenal tabiat Kevin, jika sedang Kesal, laki-laki itu sering melontarkan kata-kata pedasnya tanpa disaring terlebih dahulu.

Keyla mengangguk sambil menghapus air matanya, berusaha menghilangkan perkataan Kevin dari otaknya. "Maaf. Gara-gara aku, kumpul kalian jadi berantakan"

"Ini bukan salah lo, gak usah dipikirin" Iqbal menambahi.

Keyla berdiri dari duduknya

"Mau kemana ?" tanya Dika.

"Nunggu Rena diparkiran"

"Sini aja, nanti lo sendirian." ujar Dika sambil menatap Keyla, laki-laki itu tidak habis pikir dengan Keyla. Untuk apa menunggu dilarkiran ? Kenapa tidak disini saja dengan dirinya dan juga Iqbal.

"Gapapa. Aku duluan yah"
Tanpa mendengar jawaban dari Dika dan Iqbal lagi, Keyla langsung keluar Cafe.

Keyla mengedarkan pandangannya, berusaha mencari tempat untuk menunggu Rena.

Keyla memutuskan untuk menunggu Rena diparkiran, masa bodo jika dirinya menjadi pusat perhatian orang-orang yang akan memasuki Cafe.

"Keyla ?" panggil Atar dengan wajah dinginnya.

Keyla menoleh ke sumber suara tersebut "Ba-bang Atar"

Atar mengedarkan pandangannya, mencari adik kesayangannya itu
"Rena mana ?"

"Masih di dalem bang, mau Keyla panggilin ?"

Atar melihat jam yang melingkar di tangan kanannya, sudah pukul 09.05.
"Biarin dulu, jam setengah sepuluh baru abang telpon"

KEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang