KEVIN; 05.

3.2K 171 2
                                    

Sama seperti hari-hari biasanya, Keyla berangkat ke sekolah menggunakan angkutan umum. Setiap hari, Keyla harus berhimpitan dengan orang-orang, berbagi tempat duduk dengan yang lainnya.

Saat Keyla berjalan di koridor TU. Tiba-tiba bu Tika, wali kelasnya memanggil "Keyla."

Keyla menghentikan langkahnya, kemudian menghampiri bu Tika.
"ada apa bu?"

"Ikut ibu ke ruang pak kepala sekolah yuk, ada yang mau ibu omongin" bu Tika memeluk pundak Keyla.

Bu Tika dan Keyla memasuki ruang kepala sekolah, disitu tampak 2 orang dewasa yang sedang asik mengobrol.

"Ini pak orangnya, Keyla Anastasya" ujar bu Tika memperkenalkan Keyla.

Keyla menyalimi tangan bapak kepala sekolah dan seseorang yang sedang memperhatikannya.

"Ini, anak beasiswa itu ?" tanya seseorang yang ada disebelah bapak kepala sekolah.

"Iya pak" ujar bu Tika.

Keyla tersenyum kaku.
Dari lubuk hatinya, Keyla sempat teriris mendengar kata 'Anak beasiswa'. Ingin mengelak tapi pada kenyataannya, Keyla memang lah anak beasiswa.

"Saya Arjuna Tanuara, ayahnya Kevin" ujar laki-laki dewasa itu memperkenalkan diri.
"Saya ingin kamu membantu Kevin belajar. Kamu tidak usah khawatir tentang imbalan, saya akan bayar kamu." ujar Arjuna.

Tanpa diberitahu, Keyla sudah tahu siapa itu Arjuna Tanuara, donatur terbesar disekolahnya.
Laki-laki itu sering kali membiayai acara-acara yang diadakan disekolah, dan katanya Arjuna Tanuara dan kepala sekolah SMA Wisma Jaya adalah teman akrab.

"Gak perlu repot-repot pak. Saya ikhlas membantu Kevin" ujar Keyla sambil tersenyum.

"Tidak. Saya tipe orang yang tidak mau berhutang budi, saya akan bayar kamu" ujar Arjuna tegas.

"I-iya pak" ujar Keyla pada akhirnya.
Lagian, Keyla tidak bisa menolak. Itu seperti perintah mutlak untuk dirinya, untuk anak beasiswa.

Setelah berbincang-bincang, Keyla sudah diperbolehkan untuk kembali ke Kelas.

Baru saja menutup pintu, pintu itu terbuka kembali menampilkan wali kelasnya.
"Key, ibu masuk kelasnya telat yah, karna ada rapat. Bilangin sama Ridho, awasin anak-anak jangan sampe berisik dan jangan ada yang keluar" ujar bu Tika "Oh iya, ini sekalian kamu bagiin hasil ulangan harian minggu kemarin" tambahnya lagi.

"iya bu. Yaudah bu, Keyla ke kelas dulu" Keyla menyalimi tangan wali kelasnya itu, kemudian pergi meninggalkan bu Tika.

Keyla masih memikirkan yang tadi. Keyla memang menerima tawaran itu, tapi yang jadi permasalahannya adalah Kevin. Apakah Kevin mau dibantu Keyla ?
Setiap bertemu Keyla saja, laki-laki itu sering sekali menampakkan wajah tidak sukanya. Apalagi terakhir kali keduanya terlibat masalah, Keyla semakin tidak yakin.

Keyla memasuki kelasnya. Dengan memberanikan diri, gadis itu membagikan hasil ulangan harian milik teman-temannya.

Sesampainya di depan bangku Kevin, Keyla menundukkan kepala. Keyla memberikan hasil ulangan Kevin dan juga Dika.

"Ehh Keyla, makasih ya" ujar Dika tersenyum manis.

Keyla membalas senyuman Dika, kemudian mengangguk.
Gadis itu kembali membagikan hasil ulangan milik teman-temannya yang lain.

"Nilai gue 45" ujar Aldo.

"Nilai gue 50, anjir lah. Lo berapa bal ?" Tanya Dika sambil melihat lembar jawaban Iqbal. Laki-laki itu mendapat nilai 70.
"Parah Do, nilai Iqbal 70. Kenapa lo bisa 45 ?"

KEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang