KEVIN; 12.

2.5K 130 3
                                    

Keyla duduk di bangkunya, gadis itu sedang belajar matematika.

Minggu lalu, bu Tika memberi tahu bahwa hari ini akan diadakan ulangan harian.

Rena juga ikut belajar, takut jika nilai ulanganya dibawah kkm seperti kemarin.

"Key, ditungguin Kevin di depan" ujar Rendi, teman sekelas Keyla.

Rendi ini Laki-laki pendiam yang sering dijadikan bahan suruhan Kevin dan teman-temannya jika sedang di kelas.

Penampilan Rendi tidak terlalu cupu, hanya saja ia lebih suka menyendiri, memilih membaca komik dibandingkan harus berinteraksi dengan yang lain.

Keyla bangun dari duduknya, berjalan keluar untuk menemui Kevin.

Keyla melihat Kevin yang sedang duduk di pilar kelas, bersama ketiga temannya. Mereka sedang tertawa, entah apa yang mereka bahas, Keyla tidak tau.

Netra Kevin melihat Keyla yang sedang berdiri di depan pintu, tatapan mata Keyla mengarah pada Kevin. Laki-laki itu menghampiri Keyla "Ulangan nanti, gue minta jawaban lo"

Baru ingin menjawab, Kevin menyelaknya lagi.

"Lo gak mau kan, kalo nilai ulangan matematika gue jelek ujung-ujungnya malah lo yang kena masalah. Jangan lupain kalo gue bisa minta bokap,  buat nyabut beasiswa lo kapan aja" ancam Kevin.

Sebenarnya, Kevin bukan tipe orang yang sering memanfaatkan kekuasaan ayahnya. Tapi untuk saat ini, bagi Kevin tidak masalah. Jika bisa dimanfaatkan kenapa tidak, yang penting menguntungkan untuk dirinya sendiri.

Jika sudah seperti ini, Keyla hanya bisa mengangguk pasrah. Apa kah Keyla punya pilihan lain ? Jawabannya tidak.

"Pas ulangan, gue ijin ke toilet. Lo tunggu beberapa menit, udah gitu susul gue sambil bawa jawaban matematikanya"

"Iya"

"Good. Udah sana pergi" ujarnya sambil mengusir Keyla.

Keyla memasuki kelasnya lagi.

Bel masuk berbunyi, seluruh murid masuk ke kelasnya masing-masing.

Suasana di kelas 11 A sangat menegangkan, pasalnya ulangan matematika akan segera dimulai.
Bu Tika mulai membagikan soalnya satu persatu.

"Jangan lupa baca bismillah" ujar bu Tika ramah.

"Aldo, rambut kamu mulai panjang" ujar bu Tika saat melihat rambut Aldo yang menjulur ke depan, hampir menutupi alis.

Aldo tersenyum menampilkan giginya "Iya bu"

Setelah membagikan soal ke seluruh murid, bu Tika kembali ke tempatnya.


Disaat yang lain mati-matian mengerjakan soal, dengan santainya Kevin hanya memutar-mutar pulpennya. Laki-laki itu sama sekali tidak berniat mengerjakannya. Jangankan mengerjakan, membaca soalnya saja tidak.

Setelah cukup lama waktu yang sudah digunakan, Kevin akan menjalankan rencananya yang tadi.
Laki-laki itu melangkahkan kakinya ke depan.

KEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang