Prolog

31.7K 1.6K 64
                                    

NOTE :

   Cuma mau bilang, jangan percaya sama dia yang virtual, soalnya doi virtual banyak boongnya. Ga boong gua, suer✌️

   Pesennya cuma satu, hubungan yang kalian pikir bisa bertahan lama, tak lama lagi akan pupus. Cuma satu resepnya, siapin mental dan hati. Nih buat para kaum virtual, inget ya, jangan berharap banyak.

   Jadi gue di sini mau ngajak para pejuang hati yang tersakiti karena 'dia' dengan balas dendam lewat cerita Bella's Moving Soul. Dipersilahkan untuk berhalu ria membayangkan mantan virtual bastard kalian adalah mantan virt Ayla. Mungkin ada yang pernah ngalamin sama kaya Ayla, tokoh dicerita ini.

   Atau jika kalian gak pernah menjalin hubungan virtual, bisa memberi tahu pesan ini untuk teman kalian atau kerabat kalian yang udah pernah menjelajah dunia pervirtualan, azek.

🍁🍁🍁


Mine❤️


Me : Do you love me?

Mine : Kenapa?

Me : Kamu masih ada perasaan sama aku?

Mine : Ga tau

Me : Kamu kalo bosen sama aku bilang aja gapapa

Mine : Iya

Me : Kamu bosen sama aku?

Mine : Iya

Me : Terus sekarang gimana?

Mine : Kalo ga bisa dipertahankan kenapa harus bertahan?

Me : Aku bisa, tapi hati
kamu gimana?

Mine : Ga bisa

Me : Dulu kamu selalu bilang ke aku untuk ga ninggalin
kamu, sekarang bagaimana?

Mine : It was then

Me : Jadi, kamu mau kita udahan sekarang?

Mine : Iya

Me : Ingat, setia itu mahal...


You blocked
  

   "Ayla sayang, setelah ini kamu tinggal sama nenek ya? Nenek yang akan jaga kamu"

   Ayla tersentak kaget merasakan tepukan dibahunya. Setelah meletakkan ponselnya diatas meja, Ayla berbalik menatap lembut sang nenek. Lalu memeluk neneknya dengan tatapan kosong memandang kearah luar jendela.

   "Terimakasih nek"

   'Aku kira aku telah menemukan sosok yang baik untukku, ternyata kau menginginkan aku pergi. Bukankah dulu kau yang takut jika aku meninggalkanmu? dan kau selalu memintaku untuk berjanji tidak meninggalkanmu. Ternyata kau tak jauh berbeda dari laki laki munafik di luar sana. Kau selalu menjanjikan kata kata manis, dan bodohnya aku termakan semua kata kata manismu. Kau membuat hari ini yang sudah keruh menjadi lebih keruh'

   'Dengan mudahnya kau menghancurkan hatiku. Apa kau tak pernah berfikir seberapa besar luka yang kau torehkan di hatiku? Orang yang aku percaya telah pergi, orang yang mengisi hari hariku telah pergi. Ibu...benar apa katamu, laki laki tampan hanya akan menorehkan luka. Dan aku mencintai laki laki tampan yang salah. Seharusnya aku mengikuti perkataanmu, seharusnya aku tidak pernah berurusan dengan laki laki sebayaku. Seharusnya aku tidak menjalin hubungan dengannya. Ibu aku menyesal...'

   'Selamat, berkat kalian orang orang keparat, aku membenci tanggal 25 September', ucap Ayla dalam hatinya.

🕯️🕯️🕯️


   "Hahhh!"

   Bella terbangun dengan napas yang terengah-engah.

   'Ingatan apa itu? Gue nggak punya memori dengan seorang nenek, apalagi menjalani hubungan virtual seperti itu. Itu bukan gaya gue sekali. Dan lagi sekarang dimana?', monolog Bella dalam hati.

   Bella meraba sekujur tubuhnya, mulus, tak ada luka sedikitpun.

   "Apa apaan ini? Bukannya gue kecelakaan beberapa saat tadi", ucapnya bingung.

   Bella mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan, yang ia yakini adalah bangsal rumah sakit. Tiba-tiba seorang suster memasuki ruangan yang ia tempati.

   "Sus, ini tanggal berapa?"

   "28 November 2024 mbak"

   Bella termenung sejenak mendengarkan ucapan sang suster.

   'Berarti baru kemarin gue ngalamin kecelakaan tapi kenapa...', batin Bella heran.

   "Kenapa saya disini, bukankah seharusnya saya mengalami luka yang cukup parah? Bahkan saya ingat, waktu itu kepala saya berdarah hebat"

   "Maaf mbak tapi Anda hanya mengalami keracunan ringan, dan tidak sama sekali mengalami kebocoran kepala"

   'Keracunan? Ngelantur apaan coba tu suster', Bella semakin bingung mendengar perkataan suster itu.

   Suster tersebut tersenyum, lalu pamit undur diri setelah mengecek kondisi tubuh Bella. Dengan cepat Bella bergegas ke kamar mandi. Alangkah terkejutnya Bella saat melihat pantulan dirinya yang ada dicermin.

   "G-gak! Ini bukan wajah gue, g-gue ga memiliki rambut lurus dan wajah semanis itu!"

   Bella berjalan dengan kaku menuju brangkar lagi, tak sengaja matanya melihat sebuah buku pasien diatas meja nakas. Diambilnya buku itu lalu Bella membaca dengan teliti.

   Pasien atas nama : Ayla Berlin Carabella

   "Ayla Berlin Carabella??!"












InsyaAllah yuk siap-siap nabung

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang