Chapter 50

4.4K 420 4
                                    

🍁🍁🍁





   "Bel, lo yakin udah ga suka gue?"

   "Nih ya, gue mau ngomong serius sama lo"

   Mahen mengedipkan matanya beberapa kali lalu menegakkan tubuhnya sedikit gugup. Bella meminum segelas teh hangatnya lalu meletakkan kembali di atas tanah.

   Kini hari sudah menjelang malam, seluruh peserta duduk melingkar dengan api unggun di tengahnya. Bella sebenarnya risih karena Mahen yang kekeh mau duduk di sampingnya, padahal Bella sudah mengusirnya tadi.

   Bella juga tampak malas melihat Tiara dan Ira yang selalu mencari kesempatan untuk mendekati pacarnya. Namun Bella hanya diam saja, sesekali ketika Alvian menatapnya, Bella berpura-pura bersikap manis pada Mahen.

   Tentu saja agar Alvian merasakan apa yang Bella rasakan. Seperti Bella yang tersenyum manis pada Mahen, berpura-pura membersihkan kotoran dirambut Mahen, dan lain-lain. Semua Bella lakukan hanya ketika Alvian melihat ke arahnya.

   Bella menatap Mahen dengan malas. Karena ia tak melihat Alvian disekitarnya, jadi Bella berekspresi datar kepada Mahen. Ia tak harus berpura-pura sok manis lagi.

   "Dengerin baik-baik, gue ga akan ngulangin perkataan gue"

   Mahen mengangguk pelan, matanya fokus menatap wajah cantik Bella.

   "Cowo bosenan kek lo, ga pantes buat gue", jelas Bella lalu tersenyum miring.

   Bella memutus kontak mata antara ia dan Mahen. Bella berdiri lalu berjalan menuju posko logistik untuk kembali mengisi gelasnya yang kosong.

   'Kayanya udah gada kesempatan buat gue ya Bel?', pikir Mahen sedih, ia menunduk sambil tersenyum miris.

   Namun saat ingin memasuki tenda logistik, Bella melihat Alvian sedang berdiri berhadapan dengan Ira. Hanya berdua di dalam logistik.

   "Aku ga tau, padahal kita cuma kenal sehari aja, tapi jujur, aku suka kamu Alvian"

   Bella tersenyum miring, masih diam tak bergeming di depan pintu posko. Alvian menatap datar Ira, kedua tangannya ia masukkan pada saku jaket hitam yang Alvian kenakan.

   "Gue udah punya calon istri"

   Ira tampak terkejut memandang Alvian, ia menunduk, wajahnya terlihat sangat sedih. Bella mengetuk gelasnya pelan, ia tampak berpikir.

   'Calon istri? Gheya?'

   Karena tak peduli Bella masuk ke dalam posko dengan tenang. Ira tersentak kaget ketika melihat Bella memasuki posko logistik. Sedangkan Alvian menatap intens Bella yang sedang berjalan menuju meja sambil membawa gelas.

   'Ini kan cewe yang bareng Alvian tadi? Bisa kali gue panas-panasin dia. Kayanya hubungan mereka deket', Ira memandang Bella dengan licik.

   Ira memegang telapak tangan Alvian, tak lupa tubuhnya juga mendekat ke arah Alvian. Bella yang melihat itu hanya diam, ia mengisi gelasnya dengan teh lalu meminumnya dengan tenang.

   "Alvian, aku serius sama kamu"

   Bella kembali menenggak minumannya lalu bersendawa, ia agak memperbesar suara sendawanya agar terdengar sampai ujung sana, dimana Ira dan pacarnya sedang berduaan.

   "Haiik! Ahh anget bener nih minuman"

   Bella berjalan santai menuju luar tenda sambil berdendang kecil. Namun belum sampai ke pintu keluar posko, tangannya ditarik oleh Alvian dengan sedikit kuat. Sampai-sampai ia harus menubruk dada Alvian dengan kencang.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang