🍁🍁🍁
•
•
•
Mulai sekarang Mahesa gue ubah Mahendra ya guys. Jadi kalau kalian lagi baca part 20 an ke atas dan namanya masih Mahesa berarti belum gue revisi. Ini gue revisinya juga bertahap sih, nyari waktu luang juga, kadang suka cape gitu aja. But, its oke, ini juga buat kenyamanan kalian, jadi gue harus tetep semangat buat revisinya.
Salam dari author cakep, muachh😘
Bella dan Nita duduk saling berhadapan di dalam kantin. Mereka sedang menikmati soto Bu Rum, bukan mereka, lebih tepatnya Bella. Suapan demi suapan masuk ke dalam mulutnya. Maklumlah dia belum sarapan.
Sedangkan Nita hanya memesan segelas es teh, dia bilang masih kenyang. Sedang hikmat-hikmatnya memakan soto, Bella diperlihatkan sekelompok ciwi datang memasuki kantin. Keempat ciwi itu melangkah ke arahnya. Lebih tepatnya Nita.
Nita tampak gelisah, dia terus-terusan memandang ke bawah. Bella mengunyah makanannya perlahan sambil mengintai mereka yang sudah di belakang Nita.
"Wah wahh, si culun buruk rupa punya temen nih", ucap gadis bername tag Agnes.
"Kacung kita nambah dong?! Asikk", lanjut Minie.
"Hahaha betul tuh, kacung kita nambah satu, mayan lahhh", timpal Dita.
"Eh tunggu, lo bukannya Ayla yang dulu pas SMP suka sama Raymond kan?!! Yang cupu itu!! Lo pindah sinii??!! Hahaha!", heboh gadis bernama Minie itu.
"Hah?!! Maksud lo Raymond geng RED?!!", tanya Dita dengan wajah syok.
"Hooh anjir! Ga tau malu dia dulu ngejar-ngejar Raymond! Mana diacuhin lagi hahaha! Lagian siapa suruh cupu gitu ngejar si most wanted", lanjut Minie dengan nada yang terkesan sangat mengejek.
"Yaelah, kacung kek dia ga cocok sama Raymond yang notabenya kek pangeran", sahut Tiara.
"Kasian ya dicampakkin iuhh", Agnes berkata sambil memandang jijik ke arah Bella.
"Lagian nih, si cupu bego kek Ayla sama si culun buruk rupa kek Nita cocok temenan ga sih?!", ucap Minie lagi.
"Iya anjir!! Cocokk bangettt!", jawab Agnes.
"Cocok banget lahh!", seru Dita setuju dengan perkataan Minie.
Mereka berempat tertawa kencang merendahkan Bella dan Nita. Sedangkan Bella yang direndahkan hanya menatap mereka dengan mata malas dan mulut yang sibuk mengunyah. Satu fakta yang Bella baru dapat, Ayla tidak memberikan memorinya waktu SMP dulu.
Nita yang gemetar ketakutan lalu beranjak dari kursinya, ia berdiri dengan wajah yang senantiasa menunduk.
"A-aku mau ketoilet, p-permisi"
Baru selangkah berjalan, Tiara yang mengetuai geng ciwi itu menarik kerah belakang Nita lalu mendudukkan Nita kembali ke bangku tadi. Tiara sedikit menjambak rambut Nita ke belakang, dia mendekati wajah Nita.
"Lo lupa?! Setiap gue liat lo, lo bakal jadi kacung dadakan gue!", serunya kasar.
"M-maaf, hiks"
"Maaf mulu lo!", ucap Agnes.
"Udah sana pesenin kita makanan!", sahut Dita.
"Heh cupu! Lo juga harus mesenin kita makanan!", bentak Minie sambil menggebrak meja tepat di hadapan Bella.
Ide jail muncul begitu saja dalam pikirannya, sambil menyeringai Bella mengangguk setuju. Mereka berempat duduk dikursi memandang Bella dan Nita yang sedang memesan makanan dan minuman untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasía𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...