Chapter 27

7.6K 659 21
                                    

🍁🍁🍁





   "Bella mohon, cuma sampe hari minggu kok"

   "Yaudah, tapi biar-"

   "Bella berani naik motor sendiri, maacih mama muahh"

   Bella berlari dengan senang menuju kamarnya. Setelah menutup rapat pintu kamar, sedetik kemudian dia berjalan dengan lesu. Karena sedang lelah ia memutuskan untuk berendam sebentar.

   Siapa tau beban dipikirannya terangkat sejenak. Bella mematikan lampu lalu digantikan dengan beberapa lilin aromaterapi. Juga ditemani bunga mawar yang tersebar di bathtub.

   Bella melepas seluruh pakaian yang melekat di dirinya. Dia melangkah pelan memasuki bak mandi besarnya. Sambil tiduran Bella memejamkan matanya lelah.

   "I'm so tired"

   "Ternyata ga cuma melibatkan tenaga sama otak, tapi hati gue juga"

   "Perasaan kaya gini...belum pernah gue rasain"

   "Hhh, kenapa tiba-tiba gue kepikiran dia"

   Bella terdiam cukup lama. Sebisa mungkin ia menikmati sensasi hangatnya air dan wanginya kelopak mawar yang mengambang di atas air.

   Setelah beberapa menit, Bella bangun dari bathup lalu mengambil handuknya. Ia berjalan ke arah cermin lalu menatap pantulan dirinya.

   "Gue udah putusin. Gue...Caitlin Bella Dewana, akan beristirahat sejenak. Biarlah digantikan dulu sama lo, i'm just tired. Cuma sebentar kok, ga lama"

   "Permainan kita akan dimulai besok senin, setelah urusan gue sama Minie selesai"

   Bella menyeringai menatap dirinya dicermin. Selama ini dia tak sadar jika ia terlalu bersenang-senang dalam tubuh Ayla. Dengan jiwanya yang berisitirahat sebentar, ia akan berubah menjadi gadis yang irit bicara.

   "Gue ga sabar, apa yang akan lo lakukan ke mereka"

🕯️🕯️🕯️

   Bella mengganti bajunya menggunakan baju putih khas bela diri. Dihadapannya, Minie juga menggunakan baju yang sama. Dia akan menggunakan skill bela diri dari The King dalam melawan gadis itu.

   Bella dan Minie berjalan berputar berlawanan arah. Lalu selanjutnya Minie menyerang terlebih dahulu dengan kuat dan cepat. Minie terlihat sangat kesal ketika serangan yang dilayangkannya selalu gagal. Bella tidak balik menyerang melainkan malah menghindar dan mengelak.

   "Gausah ngelak terus lo! Serang gue!", ucap Minie merasa dipermainkan.

   Bella tersenyum miring mendengar nada menantang dari mulut Minie. Baiklah jika itu keinginan sang curut, Bella akan menurutinya. Sekali serangan tepat di perutnya mampu membuat Minie terbatuk. Dia bahkan belum siap dengan serangan mendadak dari Bella.

   "Sialan lo!", marah Minie sambil memegang perutnya.

   Bella menatap Minie lalu tersenyum tipis, sikap tangannya masih dalam sikap siaga.

   "Beladiri pake otot jangan bacot", ucap Bella dengan tenang.

   Seketika raut wajah Minie berubah dingin dan memerah. Perkataan Bella membuatnya semakin menggebu-gebu dan bersemangat untuk mengalahkannya. Bella menampilkan smirknya, ia berhasil memancing kesabarannya.

   Minie menyerang Bella dengan brutal, sesekali serangannya mengenai wajah Bella. Membuat Bella terkekeh pelan. Bella berdiri tegak menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, menciptakan bunyi tulang bergeser.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang