✨NEW STORY✨
Semuanya jangan lupa baca dan dukung new story aku yang judulnya Be The Antagonis Girlfriend.
Sebelumnya judul ceritanya adalah Antagonis Chelsea, tapi aku mutusin buat ubah judulnya.
Segi penokohan dan alurnya jelas beda dari Bella's Moving Soul. Dan ini cerita lain yang ga ada sambungannya sama kisah Bella. Alias bukan sequel.
Cerita ini ori hasil pemikiran sendiri, bukan plagiat dari cerita manapun. So, kalau ada beberapa hal yang dikit-dikit mirip sama cerita lain mungkin itu emang kebetulan.
"'𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 𝚝𝚠𝚘"'
Kailee Fitri Aliya adalah seorang mahasiswi semester akhir penyuka makanan, lelaki tampan, dan mahir dalam bermain piano.
Aliya membaca sebuah novel karangan kakaknya yang ia temukan di bawah tempat tidur sang kakak.
Ia merasa kesal dengan ending cerita yang sangat klise juga tidak masuk akal.
Mengapa kakaknya membuat tokoh Chelsea menjadi pemeran antagonis? Padahal Chelsea hanya berusaha mempertahankan hubungan pertunangannya dengan Melvin, sang male protagonis. Bukan menjadi perusak kisah cinta Melvin dan Ica yang menyandang status sebagai female protagonis.
Belum lagi Chelsea yang harus mati di tangan Jordan, sang male antagonis yang sangat kejam dan bengis kepadanya.
Lalu bagaimana jika Aliya tiba-tiba masuk ke dalam novel tersebut dan harus menjadi tokoh Chelsea sang antagonis?
Apakah ia harus menjauhi tokoh-tokoh penting seperti cerita transmigrasi lainnya agar ia selamat dan bisa kembali ke dunia aslinya?
Namun semua itu tak ada artinya jika pada akhirnya Aliya takluk dengan sang antagonis pria yang sifatnya sangat jauh berbeda dari novel yang kakaknya buat.
Apalagi Jordan mengklaim dirinya sebagai kekasihnya begitu saja.
~
Spoiler
"Sama cewe kok main tangan. Ga malu lo sama banci perempatan jalan?"
Melvin memundurkan langkahnya lalu menatap Jordan dengan tatapan khas permusuhan. Chelsea berdiri tegak lalu mengelus bahunya yang sedikit ngilu. Sungguh cengkraman Melvin sangat kuat dan tidak main-main.
"Gue gada urusan sama lo"
"Urusan Chelsea urusan gue juga"
Melvin terkekeh lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
"Lo siapanya Chelsea?"
"Gue? Lo tanya hubungan gue sama Chelsea?"
Jordan melirik Chelsea yang berdiri di sebelahnya sambil menatap ke arah dirinya juga. Sedangkan Ica berdiri di samping Melvin dengan wajah yang sulit ditebak.
"Gue pacarnya Chelsea, kenapa?"
Seketika Melvin tersulut emosi begitu saja, ia menatap Chelsea tajam, merasa terkhianati oleh gadis itu.
Padahal ia sendiri menyukai gadis lain, tapi ia tak suka jika Chelsea memiliki hubungan dengan orang lain, karena mereka sudah bertunangan.
"Apa bener, Veronica?"
Chelsea mendongak angkuh menatap Melvin lalu mengangguk pelan.
"Iya", ucapnya tanpa pikir panjang karena ia sangat kesal saat ini.
Jordan mengerjapkan matanya, ia tak menyangka jika Chelsea akan mengikuti permainan yang ia buat.
Namun dengan senyuman lebar ia merangkul Chelsea untuk pergi menjauh dari hawa-hawa iblis di sekitarnya.
"Ayo by pergi, panas banget di sini"
Chelsea menatap heran Jordan yang masih merangkulnya.
"Apaan si lo", ucap Chelsea sedikit berbisik.
"Udah ikutin aja", timpal Jordan.
Mereka menghilang di balik lorong meninggalkan Melvin yang masih dikuasai oleh amarah. Sepanjang jalan Chelsea tampak melamun sambil berpikir sesuatu.
'Bentar, gue baru inget. Harusnya pas lihat Ica Jordan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama bukan? Kok pas tadi lihat Ica b aja? Kemarin juga pas di kantin Jordan sama sekali ga nunjukin wajah tertariknya? Dan kenapa Melvin sama Jordan ga berantem karena rebutan Ica?! Ini kenapa alurnya beda?! Apa semuanya gara-gara kedatangan gue??'
'Arghh! Gue itu harusnya ngejauh dua iblis itu, tapi kenapa sekarang kaya gini!!'
Mungkin saat ini cuma itu yang bisa aku sampaiin. Tunggu beberapa info ke depannya ya! °3°
Makasih banyak-banyak yang udah mau baca story-story ai. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasy𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...