Chapter 1

20.8K 1.5K 12
                                    

🍁🍁🍁





   "Yahh awalnya gue ga percaya akan transmigrasi, but-ayolah, kenapa sekarang jiwa gue terdampar ke tubuh anak orang. Gue ga nyangka hal hal kaya gini bisa terjadi, tapi semenjak seminggu terbaring di brangkar rumah sakit dan mendapati potongan potongan memori milik Ayla Berlin Carabella, gue yakin, gue emang bertransmigrasi ke tubuh miliknya"

   "Jadi selama si Ayla di rumah sakit, ngga ada yang jenguk? Bahkan tante atau kerabatnya? Ni keluarga apa setan, jahat bener pake segala ngeracunin Ayla"

   Bella berbicara sendiri di dalam ruangan sambil melamun, memikirkan semua yang terjadi padanya dan semua tentang diri Ayla Berlin Carabella.

   Fyi Caitlin Bella Dewana adalah putri seseorang konglomerat yang bernama Dewana. Sosok yang sangat royal dan workaholic.

   Diumurnya yang masih menginjak bangku SMA, ia sudah memiliki beberapa kelebihan sendiri.

   Bella sudah dipercaya oleh ayahnya untuk mengelola cabang perusahaan miliknya sendiri. Seni bela diri ia sudah sangat menguasai. Bahkan ia sering mengikuti balapan dikalangan pemuda Jakarta.

   Sebut saja ia Queen Racing, karena hanya dirinyalah satu-satunya pembalap wanita yang selalu menang dibeberapa pertandingan balapan.

   'Sekarang gue bukan Caitlin Bella Dewana lagi. Setelah menonton berita televisi tadi sekarang gue tau, tubuh gue udah meninggal, gimana dengan keluarga gue...papa, mama, kak barbar, bi inem. Gue sayang kalian, Bella janji, suatu hari nanti, kalau udah pada waktunya, Bella bakal temuin kalian', ucapnya dalam hati.
 
   "Ayla! Denger ngga sih tante bicara apa?"

   Bella yang sedang bersantai sambil melamun di kasur langsung dibuyarkan oleh mak lampir di depannya.

   Bella memandang orang itu dengan tatapan datar dan malas.

   "Oh tante bicara ya? Kirain suara nyamuk. Soalnya suaranya mirip, jadi saya biarin aja", ucap Bella dengan diakhiri senyum andalannya, smirk.

   "Kamu!! Berani-beraninya!"

   "Ya beranilah, kalo ga berani tu sama Tuhan"

   Bella tertawa tipis melihat ekspresi Tante Kun itu. Yaa kita panggil saja dia Tante Kun, soalnya mirip kunti.

   "Ayla! Sekarang saya yang memegang kuasa di rumah ini! Jadi kamu harus nurut sama saya!"

   Bella menaikkan sebelah alisnya, rumah ini peninggalan ayah dan ibu Ayla, bukan milik mereka. Enak aja main ngeklaim sendiri, pikir Bella.

   "Yaelah dah tua ga tau diri"

   Setelah mengucapkan itu, Bella berjalan keluar rumah dengan memakai jaket bulu milik Ayla yang ada di kamar tadi.

   "AYLA! MAU KEMANA KAMU!"

   "PERGI, GA BETAH GUE DI NERAKA"

   Bella cengengesan setelah menjawab teriakan Tante Kun. Saat sampai di ruang tamu, ia melihat Tita, anak Tante Kun sekaligus sepupunya sendiri, sedang bercengkerama dengan seseorang yang tidak dikenalnya.

   "Eh Babu! Sini lo!", seru Tita saat melihat Bella.

   Mendengar itu, Bella merollingkan mata sejenak lalu dengan senyum palsu mendatangi Tita. Sejak kematian neneknya, semua sudah terungkap topeng mereka, alias muka dua mereka.

   "Kenapa?", tanya Bella to the point.

   Melihat sikap Bella yang terkesan santai, tidak seperti biasanya, Tita mengernyit bingung.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang