Chapter 40

6.1K 586 12
                                    

🍁🍁🍁





   Bella menghela nafas panjang, ia sudah berdiri tepat di depan hall sekolah. Ia sudah merencanakan sesuatu untuk orang yang berani membullynya semasa ia hibernasi.

   Karena pagi ini masih jam lima dini hari, sekolah terlihat sangat sepi. Bella tersenyum senang menuju loker siswa. Ia sudah membawa sekotak kado yang tak terlalu besar untuk diletakkan disalah satu loker.

   Setelah itu Bella berlalu menuju ruang kelas. Ia menuliskan sesuatu di meja dengan darah tikus lalu menancapkan pisau tepat di meja salah satu siswi. Sepertinya ini akan menjadi sesuatu yang menarik.

   "Ini bahkan ga sebanding sama perlakuan kalian ke gue"

   Bella menerawang ke depan lalu tersenyum miring.

🕯️🕯️🕯️

   "AAKHH"

   "Kenapa Tir?!"

   "I-itu hiks"

   "Astaga!!"

   Mereka, Tiara dkk tampak terkejut melihat penggalan kepala tikus yang terdapat di dalam kotak kado. Bahkan Dita menutup hidungnya karena baunya sangat menyengat.

   "Hueek! Kenapa bau banget!"

   "Sumpah! Siapa yang bikin ulah kaya gini!"

   "Udah kita pikirin nanti! Ayo Tir ke uks dulu!"

   Minie membawa Tiara ke UKS sedangkan Agnes dan Dita membawa bangkai itu menuju pembuangan sampah belakang sekolah. Tampak Bella mengintip disalah satu ruangan, ia tersenyum puas melihat Tiara yang menangis sambil menahan sesak di dada.

   "Cih, cengeng"

   "Hmm, Tiara...done"

🕯️🕯️🕯️

   "Dita! Cepat lo ke kelas sekarang!"

   "Lo udah di sana sama Tiara?", tanya Dita via telepon dengan Minie.

   "Iya! Sekarang lo buruan ke sini!"

   "Emangnya ada apa sih?!"

   "Buru!"

   Pip!

   Dita menatap Agnes dengan tatapan yang bingung. Ia lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku.

   "Yaudah ke sana aja. Siapa tau penting", ucap Agnes

   "Yaudah, ayo"

🕯️🕯️🕯️

   "A-apa-apaan!"

   Dita menatap tulisan di mejanya yang berwarna  merah darah. 'Jalang' begitulah kata yang tertulis di meja. Dita bergerak gusar melihat itu, ia jatuh terduduk dilantai, bahkan matanya sudah meradang siap mengeluarkan air mata.

   Ia sangat takut sekarang, Agnes yang melihat itu segera mendekat ke meja Dita. Ia mencabut pisau yang tertancap di sana lalu mencolek cairan merah yang tergores di sana.

   "I-ini darah Dit!

   "G-gak..."

   "Dita!", teriak Minie yang melihat sahabatnya terjatuh pingsan.

   "Dit!"

   Tiara menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Ia sungguh tremor, ia benar-benar ketakutan sekarang. Tadi dirinya lah yang mendapat teror, sekarang, kenapa sahabatnya juga ikut diteror.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang