Chapter 11

11.6K 902 7
                                    

  🍁🍁🍁







  Bella mendengus melihat Alex yang sedang menyuapinya. Seminggu sudah ia jalani hari-hari yang membosankan di rumah sakit. Tante Kinan dan Sagara sudah pulang ke Jakarta sehari setelah Bella siuman, karena Sagara yang juga harus sekolah.

   Bella jadi merindukan sekolah menggunakan motor sport tercintanya itu. Dia juga tidak sabar membalas perbuatan Tita.

   Tasya bercerita bahwa Tita sudah berhari-hari terkena bully Alex, bahkan beberapa siswa juga ikut membully. Mereka yang mengira Tita memiliki hati sebaik malaikat, langsung mencaci makinya.

   Banyak siswa yang sekarang menjuluki Tita setan gila. Mereka tidak menyangka jika Tita berani menyelakai sepupunya sendiri, bahkan dihadapan banyak siswa SMA Harsa.

   Mendengar itu, Bella tertawa senang, tapi ia belum puas jika ia sendiri tidak ikut andil membully Tita. Menurutnya, orang yang sudah mengusiknya harus diusik balik.

   Untuk urusan Alex, dia sudah memaafkan segala sikap buruknya yang Alex perbuat pada Ayla yang asli dimasa lalu. Sesuai permintaan Ayla, kini Bella sudah berteman dengan Alex.

   Tentu saja perkataan Bella yang ingin menjadi temannya lagi membuat Alex senang. Menurut Alex tidak apa-apa berteman dulu, itu tidak buruk, malahan sebuah kemajuan yang bagus.

   "Kalo ga abisin buburnya, ga gue kasih balon"

   "Dih, dikata gue anak kecil? Segala dikasih balon"

   "Yaudah lo minta apa?"

   "Apartemen, mobil, emas, pu-"

   "Mau morotin gue ya by?"

   "Idih! Apaan lu, jijik gue"

   "Masih aja galak si by, nanti cepet tua loh"

   "Bomat"

   "Hahaha, udah gausah ngambek gitu. Gue mau beresin barang-barang lo dulu"

   Ucap Alex sambil meletakkan mangkuk bubur yang sudah kosong di atas meja.

   "Lah, kenapa?"

   Alex tersenyum, dia mengambil koper lalu memasukkan beberapa baju dan barang milik Bella.

   "Mau pulang ga?"

   "Ihh serius?! Akhirnya HAHAHA!"

   "Buset, ketawanya kenceng banget. Liat noh jendela ampe geter"

   "Biarin, yang penting gue seneng"

   "Iya, sebahagia lo sayangku"

   "OASW, GELI NYING!"

🕯️🕯️🕯️

   Baru sehari Bella keluar dari rumah sakit, tapi ia sudah memutuskan untuk mendatangi kantornya.
   
   Bella berjalan dengan anggun memasuki kantor, diikuti oleh Bimo, orang kepercayaannya itu. Dia tersenyum ketika beberapa karyawan menyapanya.

   Setelah memasuki ruangannya, Bella duduk dikursi dengan Bimo yang berdiri di sebelahnya.

   "Bim, sudah membuat surat tuduhannya?"

   "Sudah nona, ini silahkan"

   Bella tersenyum senang, kini tinggal beberapa langkah saja ia akan menjebloskan Aluna ke penjara.

  
  "Setelah semester depan, saya akan pindah ke Jakarta, untuk urusan kantor saya percayakan padamu. Saya akan tetap memantau perkembangan perusahaan dari sana"

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang