🍁🍁🍁
•
•
•"Huhhh"
Helaan napas keluar dari mulut Bella, kini ia tengah di sebuah taman ditemani minuman kesukaannya, yogurt rasa susu pisang.
Oh jangan ditanya, dia ini maniak minuman itu. Bahkan dulu saat masih menjadi Caitlin Bella Dewana, dikulkasnya hanya ada stok yogurt susu pisang yang sangat banyak.
Sampai kakak dan orang tuanya hanya menghela napas melihat hobinya dalam mengoleksi yogurt itu.
Tiba-tiba saja Liam duduk di samping Bella, Liam menatap teduh wajah Bella. Sebenarnya ia ingin menolong Bella tadi, tapi ia tak ingin menghancurkan rencana Bella.
Ya, Liam tau rencana yang akan Bella lakukan hanya dari gerak gerik dan wajah Bella. Liam menyentuh sudut bibir Bella dan mengelus pipinya pelan.
"Lo gapapa?"
Bella tersentak kaget dengan perlakuan yang diberikan Liam padanya. Ia menahan tangan Liam lalu tersenyum kecil.
"Gapapa"
Liam yang tersadar langsung menarik tangannya, ia menyenderkan punggungnya pada bangku taman. Menatap ke arah depan. Hening melanda, hanya ada suara seruputan dari Bella yang meminum yogurt.
"Sejak kapan lo suka minum itu?"
"Ah, baru-baru ini"
Liam menatap tak percaya namun tetap menganggukkan kepalanya.
"Btw, kok lo bisa sampe sini?", tanya Bella.
"I-itu, gue kebetulan lewat sini, terus liat lo"
Bella hanya mengangguk, sebenarnya ia tau kalau Liam mengikutinya tadi, dia hanya berbasa-basi menanyakan itu.
"Kok, lo keliatan biasa aja pasca kejadian tadi? Lo ga kaget?", tanya Bella.
"Sebenernya gue udah tau sikap Tita dari lama. Gue sering mergokin dia yang lagi ngata-ngatain lo sendirian di cafe, sambil mikir gimana bikin lo hancur dan pergi dari hidupnya"
"Dan lo ga bilang ke Alex?"
"Gue cuma berpikir, biar Alex sendiri yang tau, lagian kalo gue bilang, gue yakin Alex ga bakal percaya", lanjut Liam sambil menatap ke arah mata Bella.
"Hemm, yeah, Alex emang tolol"
Liam menyerongkan duduknya menghadap Bella yang masih asik meminum yogurtnya.
"Kenapa sikap dan perkataan lo menunjukkan kalo lo udah ga peduli sama Alex, bukannya lo pengen dia jadi sahabat lo lagi kaya dulu?"
"Gue udah sadar"
Keheningan melanda lagi, Bella menghadap Liam yang masih menghadapnya.
"Menurut lo, gue dulu gimana?"
"Maksud lo?"
"Sikap Ayla-maksudnya sikap gue dulu ke Alex"
"Hm..lo dulu ga bisa kalo ga deket sama Alex"
Bella mengernyit jijik, sungguh jika ia menjadi Ayla, dia ga bakal deket-deket sama cowo goblok nan tolol itu. Yah tapi sekarang kan dia udah masuk ke raga Ayla, jadi Bella bisa merubah semua semaunya dan yang menurut Bella baik akan ia rubah.
"Bahkan gue juga heran, kenapa lo malah merubah penampilan dan sikap lo. Alex suka sama lo yang dulu, yang wajahnya polos tanpa polesan make up tebal. Gue ga tau siapa yang bikin lo kaya gitu, secara langsung lo bikin Alex muak dan ngejauh dari lo. Sedangkan ngedapetin kesempatan itu Tita masuk ke kehidupan Alex, dan bikin Alex bucin sama dia", lanjut Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasy𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...