🍁🍁🍁
•
•
•Bella mengoleskan lip balm ke bibir, lalu meletakkan kembali lip balm itu ke meja rias. Ia menata rambutnya yang tergerai indah sambil menatap dirinya dipantulan cermin dengan bangga.
"Ga bohong, Ayla emang gadis yang cantik, pake banget!"
Bella menyemprotkan parfum disekitar badannya lalu berjalan menuju sofa untuk mengambil tas hitam miliknya, setelah itu ia berjalan keluar kamar.
Karena sedang tidak ingin sarapan Bella tetap berjalan dengan santai menuju ruang tamu sambil memainkan kunci motornya.
Melemparkan dan menangkap kembali.
Namun saat melewati ruang tamu ia mendengar suara kakaknya tengah berbicara dengan seorang pria. Suara lelaki tersebut sangat familiar di telinganya.
Bella memelankan langkah kakinya lalu melihat pria yang membelakanginya. Ia tak asing dengan gaya rambut lelaki itu. Dan setelah menyakinkan dugaannya, Bella bertanya-tanya dalam hati.
'Ngapain dia ke sini? Ah mungkin ada urusan sama Bang Gara'
Bella menaikkan bahu acuh lalu kembali berjalan menuju rak sepatu di samping pintu. Setelah itu ia duduk lesehan untuk memakai sepatu haknya.
Dengan semangat, Bella kembali berdiri lalu membuka kenop pintu.
Cklek!
"Mau kemana dek?", tanya Sagara membuat Bella mengurungkan langkah kakinya. Ia menoleh ke arah Sagara, sesekali mencuri pandang pada Alvian yang juga tengab menatapnya.
"Y-ya berangkat sekolahlah emang kemana lagi?"
Sagara berdiri lalu berjalan menuju Bella, ia merampas kunci motor milik adiknya itu, lalu memasukkannya ke dalam saku.
"Eh! Bang kan Bella mau berangkat"
Sagara tak menggubris ucapan Bella, lalu menatap Alvian sambil mengedipkan sebelah matanya. Tangannya menepuk bahu Alvian sambil berbisik.
"Good luck bre", Alvian tersenyum miring mendengar bisikan Sagara.
Setelah Sagara berlalu menuju kamarnya, Alvian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil menatap Bella dengan datar namun terkesan hangat.
Bella terdiam dengan wajah kaku saat Alvian berjalan mendekatinya.
"Aku udah izin sama mama kamu"
"Izin?"
Alvian hanya mengangguk, setelah itu datanglah Sagara dengan semangat 45 berjalan keluar rumah mendahului Bella dan Alvian sambil memainkan kunci motornya.
"Yok cuss!"
Alvian meraih jari jemari Bella yang lentik lalu menggenggamnya dengan penuh kelembutan. Ia menarik Bella keluar rumah sambil tersenyum. Sagara yang sudah siap dengan motornya kini balik menatap sahabatnya.
"Gue ikut, apa duluan?"
"Duluan"
Mendengar ucapan Alvian Sagara mengangguk paham lalu menghidupkan mesin motornya. Ia menatap Bella dengan senyuman menggoda lalu melaju keluar teras meninggalkan dirinya dengan sang leader Tiger.
'Masa gue ditinggal berdua sama Alvian?"
"Naik", mendengar perintah Alvian, Bella mengerjapkan kedua matanya lalu berdehem pelan. Berusaha menghilangkan rasa gugup yang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bella's Moving Soul [END]
Fantasy𝚃𝚛𝚊𝚗𝚜𝚖𝚒𝚐𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚂𝚝𝚘𝚛𝚢 Bukan keinginan Bella membuat 6 anggota geng motor menyukainya. Ia hanya menjalani hidup dalam raga Ayla yang sudah meninggal karena keracunan. Bella harus menjalani kehidupan sehari-hari di kota Bandung. J...