Chapter 43

5.4K 477 6
                                    

🍁🍁🍁




   Bella tersenyum puas mendengar celotehan siswi yang sedang berjalan di depannya. Bella beserta para siswa SMA Elite sedang berada di bazar.

   Lokasinya berada di dalam Gedung Pemuda yang dekat dengan sekolahnya. Tentu mereka beramai-ramai memilih jalan kaki ketimbang memakai sepeda motor.

   Dengan pakaian olahraga, rombongan SMA Elite memasuki kawasan bazar yang sudah terlihat sangat sesak. Mereka tampak berdesak-desakan demi melihat pameran yang sangat terkenal sedang berlangsung hanya hari ini.

   Sebelumnya, ketika berada di sekolah para siswa sudah gempar dengan berita salah satu murid yang terkenal suka membully masuk rumah sakit. Siapa lagi kalau bukan Minie, komplotan Tiara. Walaupun sekarang hubungan keempatnya sedikit renggang.

   Mereka terkejut mendapati Minie masuk ke dalam rumah sakit kemarin sore. Bahkan katanya keadaan kepala Minie lumayan parah. Mendengar itu Bella tersenyum dalam hati.

   "Iya! Katanya Agnes ditelpon Minie, tapi dari seberang sana ga ada suara Minie, terus Agnes nyari dia. Pas udah ketemu, Minie udah pingsan terus darahnya merembes ke lantai banyak!"

   "Masa sih? Kok serem ya"

   "Lagian ngapain Minie ke atas coba"

   "Katanya sih dia disuruh ngambil apa gitu ke atas"

   "Mungkin karena dia ga hati-hati terus jatuh dari tangga"

   "Mungkin aja tuh"

   "Tapi yang herannya, siapa yang nelpon Agnes"

   "Siapa tau pas belum bener-bener pingsan, Minie telpon Agnes buat minta tolong"

   "Iya sih, bisa aja"

   "Untung Agnes cepet-cepet nyari Minie"

   "Kalau ga, gue ga bisa bayangin gimana kondisi Minie sekarang"

    "Betul tuh!"

   'Tentu gue yang telpon Agnes, cause gue ga mau si curut itu mati'

   'Mungkin ini balasan yang setimpal buat dia, karena udah bikin Ayla masuk rumah sakit waktu dulu'

   'Minie...done'

🕯️🕯️🕯️

   Bella tersenyum setelah mendapat kembang gula yang baru saja ia beli. Dengan riang Bella berjalan menuju depan bazar, ia ingin duduk disalah satu bangku untuk menikmati makanannya.

   Namun saat melangkah menuju salah satu bangku, ia melihat dengan jelas sosok yang akhir-akhir ini sedang dekat dengannya sedang berjalan berdua dengan seorang perempuan. Bahkan perempuan itu merangkul lengannya dengan manja.

   Karena tiba-tiba merasa kesal dan cemburu, ia memilih untuk berbalik badan lalu melangkah menuju luar area gedung Pemuda ini.

   Ia sudah tak mood untuk memakan kembang gula itu. Karena sudah tak ingin lagi memakannya, ia memilih untuk memberikannya pada seorang anak.

   "Adek mau ini?"

   "Mau kak!"

   Bella memberikan kembang gulanya pada anak kecil itu, sang ibu yang bersama anak itu tersenyum lalu mengucapkan terimakasih kepada Bella. Setelah itu Bella melambaikan tangannya lalu berjalan menuju gerbang keluar.

   Sedangkan seorang pria yang melihat itu menghela nafas panjang, sebelum ia kembali ditarik dengan paksa oleh seseorang untuk memasuki area bazar.

Bella's Moving Soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang